Paraparatv.id | Jayapura | Daerah ibu kota Papua telah mengalami pembangunan cukup pesat dalam dua dekade terakhir. Meski demikian, fasilitas sarana dan prasarana yang ramah dan aman untuk kalangan masyarakat dengan keterbatasan fisik, intelektual, mental dan atau sensorik tampaknya tak cukup memuaskan, bahkan belum layak.
Isu tersebut kurang santer pada momen debat kandidat ataupun kampanye cakada (calon kepala daerah) di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota. Hal ini disampaikan oleh Pemerhati disabilitas di provinsi Papua, Renaldy David Tokoro.
Ia merilis, fasilitas seperti gedung perkantoran pemerintah daerah yang tak memungkinkan untuk beri rasa kenyamanan dan keramahan bagi kaum disabilitas.
“Salah satu isu sentral yang tidak diperhatikan dari para kandidat kepala daerah dan belum digagas secara baik adalah membangun daerah yang ramah dan aman bagi disabilitas,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Paraparatv, Jumat, (8/11/2024).
Ketua NPCI Kabupaten Jayapura itu telah saksama mengikuti sederet kampanye maupun debat para kandidat cakada baik gubernur, bupati dan walikota. Selain menilai kelayakan fasilitas sarpras, ia mengingatkan para cakada hal-hal penting untuk diseriusi yakni, terkait pembelajaran demokrasi yang benar di masa pilkada 2024 dan juga alokasi penganggaran daerah.
“Oleh sebab itu, politik gagasan harus dikedepankan, minimalkan atau bila perlu hindari politik transaksional, sehingga pilkada ini mampu memberikan pembelajaran demokrasi yang benar, kepada semua kalangan, termasuk kepada penyandang disabilitas,” imbaunya.
“Saya dan semua komuni disabilitas baik di kabupaten, kota juga di provinsi, berharap, sosok gubernur dan wakil gubernur, wali kota dan wakil wali kota, dan juga bupati dan wakil bupati mari jangan abaikan perhatianmu terhadap disabilitas, setidaknya setiap anggaran daerah yang dikelola triliunan rupiah, jangan lupa ada bagian untuk penyandang disabilitas, baik dari DAK, DAU, atau dana Otsus,” pesannya.
Ketua Umum Pilar Pemuda dan Mahasiswa Tabi ini menyampaikan komplimen serta apresiasinya terhadap pasangan calon kepala daerah yang berani dan tegas mendorong gagasan ide mereka, “karena untuk mengurus disabilitas, perlu hati yang tulus dan jujur, dan kami menghormati dan sangat mendukung paslon tersebut,” pungkasnya.(Redaksi)