Paraparatv.id | Jayapura | Upaya mencegah dan melindugi perempuan juga anak-anak dari kekerasan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) kembali gelar koordinasi dan sinkronisasi dari pelaksanaa kebijakan, program dan juga kegiatan-kegiatan yang telah maupun akan dijalankan sebagai bagian dari fungsi tugas DP3AKB di Kota Jayapura ini.
Betty A. Puy sebagai Kepala Dinas P3AKB mengatakan bahwa tanggung jawab dalam pencegahan dan perlindungan kekerasan juga merupakan tanggung jawab lintas kedinasan yang ada di Pemerintah Kota Jayapura seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Tak lupa juga dibarengi dengan kerja sama dengan pihak-pihak di luar Pemkot seperti badan penegak hukum, kepolisian, kejaksaan, pihak medis, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) peduli perempuan dan anak, serta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK.
“Ini kan lintas kerjanya ini, bukan hanya ada di Pemberdayaan Perempuan (DP3AKB) dalam rangka penurunan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)” ujar Betty
Pertemuan ini mengajak semua pihak yang hadir untuk membahas apa saja upaya yang sudah dilakukan dalam mencegah serta melindungi perempuan dan anak dari kasus kekerasan. Namun tidak hanya itu, dari rapat ini kawan-kawan dari lintas instansi seperti kepolisian dan puskemas juga menyampaikan mengenai hak-hak sipil anak dan/atau pasien
“Dari dinas salah satunya ada aplikasi yang namanya SIMFONI. Aplikasi ini untuk teman-teman yang lintas akses ini bisa masuk kesitu-untuk melapor bahwa dia menangani kekerasan sampai segini (progres kasus).”
Langsung sudah ada data-data sambung Betty aplikasi ini memudahkan akses data dan informasi lintas instansi dapat lebih akurat dan cepat. Penggunaannya juga sudah dilatih langsung oleh DP3AKB Provinsi.
“Harapan kami dengan adanya koordinasi kerja ini semakin bagus kita mengetahui, ternyata kendala-kendala yang dihadapioleh teman-teman pelaksana di bawah ini. Kemudia kita cari solusinya, seperti apa.”
Harapannya, dengan adanya koordinasi yang baik antara semua pihak, kasus kekerasan, perdagangan anak, pelecehan, serta masalah lainnya dapat semakin menurun. Betty juga mengingatkan pentingnya memberikan pendidikan kepada anak-anak mengenai hak-hak mereka, termasuk pemahaman mengenai UU Perlindungan Anak dan pengetahuan tentang tubuh serta kesehatan reproduksi, yang dapat dipelajari dengan cara yang menyenangkan dan kreatif.
“Motto kita untuk anak kita ini ‘Anak terlindungi, Indonesia juga akan maju.” tutup Betty.(Zr)