Example floating
Example floating
PeristiwaSosial Budaya

Pemilihan Ketua MRP Papua Berakhir Deadlock, Dorince Mehue : Ini Pengalaman yang Terburuk

285
×

Pemilihan Ketua MRP Papua Berakhir Deadlock, Dorince Mehue : Ini Pengalaman yang Terburuk

Sebarkan artikel ini
Dorince Mehue Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua dari Pokja Agama
Example 468x60

Paraparatv.id | Jayapura | Proses pemilihan Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Devinitif berakhir deadlock dan di skorsing hingga Rabu mendatang.

Hal ini di katakan oleh Dorince Mehue Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua dari Pokja Agama, kepada Wartawan di Jayapura, Senin (20/11) malam.

“Pimpinan definitif untuk MRP Provinsi Papua hari ini berakhir deadlock dan terjadi skorsing sehingga nanti kami akan kembali hari Rabu mendatang, untuk mengevaluasi dan juga akan berdiskusi kembali,” Tuturnya

Lanjut Dorince mengatakan, dari sembilan orang kandidat sudah memaparkan visi misi masing masing.

“Proses pemilihan yang terjadi sesuai dengan jadwal yaitu pemaparan visi dan misi dari sembilan kandidat yang terdiri dari masing masing tiga orang dari pokja masing-masing, dan hari ini kami sembilan orang sudah memaparkan visi dan misi masing masing dan memasuki pada saat pemilihan kertas suara semua sudah disiapkan oleh sekretariat, dan proses itu berjalan memang tata tertib tidak mencantumkan seluruh teknis pelaksanaan pemilihan hanya berdasarkan kesepakatan dan kesepakatan,”ucap Dorince

Dirinya menambahkan, Seharusnya memang tata tertib harus tercantum untuk mekanisme atau tahapan pemilihan.

“Semua sudah berdasarkan kesepakatan saja sampai terakhir pada saat perhitungan suara, satu orang memilih tiga orang per pokja yaitu dari pokja adat, pokja agama dan pokja perempuan karena ini untuk unsur pimpinan, tetapi kemudian terjadi angka yang sama dalam pemilihan, seharusnya di pilih ulang. Tetapi saya dari pokja agama ada dua suara yang abstain, dari pokja agama, “ucapnya

“Dari hasil suara saya mendapatkan 15 suara, kemudian Pdt. Robert J. Horiq, mendapatkan 16 suara, kemudian dari pokja perempuan Nerlince Wamuar mendapatkan 25 suara, Febiola Iriani Ohei mendapatkan 6 suara dan Paulina Tromowey mendapatkan 2 suara artinya semua aturan yang dilaksanakan tadi dalam mekanisme pemilihan itu sebenarnya tertulis tidak ada, hanya kesepakatan,”Jelas Dorince

“Karena anggota adalah pemilih dan ini semua terjadi tanpa ada aturan yang jelas di dalam tata tertib tidak ada di dalam kesempakatan tidak ada itu hanya kesepakatan dan itu langsung diambil alih sehingga pada akhir dari itu kami dirugikan saya juga dirugikan karena beda satu suara dengan Pdt. Robert J. Horiq sementara kalau dua surat suara yang dibatalkan tanpa aturan kalau kembali berarti saya juga sudah unggul, inilah yang menjadi perdebatan kami akhirnya kami skors,”jelasnya

Lanjut ia menyampaikan, untuk memilih unsur pimpinan harus betul betul bersih.

“Saya meminta maaf ini harus benar benar fer tidak boleh ada pergerkan uang dalam pemilihan kepemimpinan, anggota Majelis rakyat Papua ini kami sudah tunggu terlalu lama berpolemik, sudah hampir tujuh bulan dan ketika kami dilantik untuk memilih unsur pimpinan harus betul betul harus bersih, harus jauh dari seluruh pergerakan pergerakan yang tidak menguntungkan bagi kita,”pungkasnya

“Dalam pemilihan yang mendapatkan suara terbanyak pun kami juga akan terus melakukan pendalaman terhadap semua bukti-bukti yang kami pegang untuk kami akan mengadu kepada pihak hukum,” Ujarnya

Sehingga ini menjadi pelajaran supaya siapapun anda yang mau maju jadi pemimpin anda harus bersih diri dan yakinkan dirimu bahwa saya mampu untuk berdiri, dipilih dan memilih untuk menjadi pimpinan jangan dengan hal hal lain dan itu merugikan kita semua, integritas, kompetensi diri, kapabilitas dan dedikasi itu sangat penting untuk kita memimpin lembaga ini untuk lima tahun kedepan.

“Karena di dalam persoalan ini ada pihak yang diuntungkan dan juga ada yang dirugikan sehingga kami harus duduk bicara betul betul menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan,” Ucapnya

“Ini pengalaman yang terburuk karena saya selama 5 tahun lalu dan juga tahun-tahun sebelumnya tidak ada keterlibatan sekretaris Majelis Rakyat Papua (Seklis) didalam persoalan atau mekanisme yang sementara dilaksanakan oleh lembaga,” Ungkap Dorince

“Tetapi saya tidak tahu apa motivasi sehingga ada keterlibatan seklis didalam proses tadi dan kalau kita mau usut masih ada hubungan juga dengan kandidat yang maju sehingga kami berharap sebenarnya harus menghindari hal hal itu dan kenetralan itu boleh kita jaga sehingga tidak mendatangkan kecurigaan dalam diri para kandidat,”tutupnya (VN)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *