Paraparatv.id | Sentani | Yo’ Ondofolo Kampung Babrongko, Ramses Wally, angkat bicara soal adanya laporan polisi (LP) terhadap salah satu oknum pimpinan DPRD Kabupaten Jayapura berinisial KH, yang dibuat oleh korban atau pelapor DIA (52) pada Sabtu, 4 November 2023 di Polres Jayapura.
Ondo Ramses sapaan akrabnya, sangat menyayangkan adanya laporan polisi terhadap KH, yang menjadi konsumsi publik di media sosial (Medsos) seperti di beberapa Grup WhatsApp (WA). Mengingat KH ini selain salah satu pimpinan DPRD, juga merupakan salah seorang pengurus inti atau Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Jayapura.
Ondo Ramses juga mengatakan, terkait laporan ini murni persoalan pribadi. Namun, itu bisa mempengaruhi nama partai, apalagi saat ini memasuki tahun politik.
“Ya, laporan ini bisa berimbas kepada nama baik partai. Dan, sangat berpotensi hilangnya kepercayaan masyarakat kepada partai. Karena apa yang dilakukan oleh KH ini merupakan kesalahan fatal dan merugikan nama besar partai,” ujar pria yang juga salah seorang Tokoh Adat di Kabupaten Jayapura kepada awak media di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu, 8 November 2023.
Dengan adanya persoalan ini, maka menurut Ondo Ramses, pastinya partai akan mengambil langkah terbaik.
Sebelumnya, Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Papua, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., mengatakan, persoalan KH tidak ada hubungannya dengan partai.
“Jadi, ini murni urusan pribadi KH,” tegas MA sapaan akrabnya.
Terkait laporan itu diserahkan saja ke pihak berwajib sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Dirinya pun mengaku kaget mendengar KH dilaporkan ke Polisi. Kemudian, laporan ini sangat memalukan. Karena secara tidak langsung nama partai ikut terbawa-bawa.
Kata Mathius, apabila terbukti KH bersalah, maka mereka akan mengambil langkah tegas untuk melapor ke DPP Partai NasDem.
“Tentu partai tidak akan tinggal diam, untuk menindak tegas oknum kader yang merugikan daerah, banyak orang dan juga keuangan negara,” kata Mantan Bupati Jayapura dua periode ini dengan nada tegas.
Lanjut MA menyampaikan, sebagai kader NasDem harus bekerja jujur, baik dalam menyelesaikan kewajiban dan juga tanggung jawab. Karena itu merupakan perintah partai.
“Apalagi dia (KH) duduk disana sebagai Ketua DPRD, bukan berarti kesempatan itu digunakan dia untuk memperkaya diri,” pungkas MA.
Sementara itu ditempat terpisah, KH mengatakan, terkait laporan ini, dirinya masih mencari pelapor.
“Kalau memang terbukti, kita siap klarifikasi. Prinsipnya nanti di komunikasi dan saya siap ketemu dengan pelapor,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan media online ini via telepon seluler beberapa waktu lalu.
Sebelumnya juga, Kasat Reskrim Polres Jayapura AKP Sugarda A. B. Trenggoro mengatakan, laporan untuk KH dibuat pada Sabtu, 4 November 2023, dengan pelapor atau korban berinisial DIA (52).
Menurut AKP Sugarda, terlapor KH merupakan salah satu oknum pimpinan di DPRD Kabupaten Jayapura.
Kasat Reskrim kembali menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan korban, kasus tersebut bermula saat keduanya bertemu.
Dalam pertemuan tersebut, KH ini menjanjikan paket proyek pembangunan kepada korban DIA.
Kemudian, KH meminta uang dari DIA, sebagai imbalan untuk mendapatkan proyek dan itu dilakukan secara bertahap.
Pertama, korban memberikan uang kepada terduga pelaku KH sebesar Rp 201.900.000 pada Mei 2021. Kemudian, di medio Juli senilai Rp 5 juta, lalu di medio Agustus 2022 Rp 70 juta, September 2023 sebesar Rp 10 juta dan November 2023 Rp 10 juta.
“Adapun total kerugian yang dialami korban senilai Rp 296.900.000,” kata Kasat Reskrim.
Korban DIA (52) sendiri menyerahkan barang bukti berupa kwitansi penerimaan uang kepada pihak kepolisian.
Atas kejadian itu, Polisi akan melakukan penyelidikan dan segera melayangkan surat panggilan terhadap terduga pelaku KH.
“Masih dalam penyelidikan, rencananya kami akan melakukan pemanggilan terhadap terduga terlapor dalam pekan ini. Sementara baru pihak korban yang baru dimintai keterangan,” pungkas AKP Sugarda. (Fan)
