Paraparatv id | Jayapura |Masih banyak kasus ditemukan pada anak-anak remaja yang mengalami anemia terutama remaja putri salah satunya dikarenakan asupan gizi yang tidak memadai hal ini tentunya akan berdampak kepada masa depan mereka.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura bersama mitra Yayasan Pembanguan Pendidikan dan Kesehatan (YP2KP) Papua serta Unicef Papua menggelar pelatihan sarapan sehat bagi guru dan kelompok masak Batch II di Kota Jayapura, pelatihan di lakukan selama tiga hari dimulai dari 20 – 22 September 2023, di Salah satu hotel di Jayapura, Rabu (20/9).
Asisten III Kota Jayapura, Amos Solossa dalam sambutan sekaligus membuka acara mengatakan Sarapan adalah waktu yang sangat penting, karena tubuh kita mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk memulai aktivitas sehari hari.
“Dengan sarapan yang sehat kita dapat meningkatkan konsentrasi daya ingat dan produktivitas kita, sehingga tujuan dari kegiatan hari ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan sarapan sehat lezat dan bergizi,” Ucapnya.
“Pelatihan ini juga akan menjadi platform untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan antar peserta saya yakin bahwa masing masing dari kita memiliki ide ide dan resep kreatif yang dapat menginspirasi,” Ujarnya
Kepala kantor UNICEF Papua dan Papua Barat, Aminuddin Ramdan mengatakan pada pelatihan Batch II ini Tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan rekan-rekan dari kelompok masak tim penggerak PKK, maupun pendamping UKS, UKM di tingkat sekolah untuk bisa menjalankan program pemberian sarapan sehat yang menjadi bagian dari aksi bergizi di sekolah mereka.
“Pada Batch I kita menyasar anak anak Sekolah Dasar (SD) pada Batch ke II kali ini kita menyasar anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) karena ada beberapa alasan, ada target jangka pendek dan jangka panjang, kalau kita bicara target jangka pendek melihat data saja ada sekitar 47 persen anak yang belum memenuhi kebutuhan energi minimal di saat sarapan bahkan ada sekitar 66 persen anak yang sarapan dengan kualitas yang rendah,”ucapnya
“Ini menunjukkan pola makan anak-anak remaja masih belum baik, ini tentunya akan berakibat kepada banyak hal antara lain adalah kebutuhan zat besinya tidak mencukupi, kita ada pemberian program tablet tambah darah, karena banyak kasus ditemukan pada anak remaja Puteri masih mengalami anemia salah satunya karena asupan gizinya kurang memadai hal ini tentunya akan berdampak kepada masa depan mereka kalau nantinya mereka akan menjadi ibu dan melahirkan anak-anak mereka tentunya mungkin akan mengalami nutrisi yang kurang baik sejak di masa kandungan dan ketika mereka lahir,”jelas Aminuddin.
Ini yang harus diubah dengan pemberian atau pembiasaan sarapan yang sehat sejak mereka di bangku SMP/SMA mereka sudah terbiasa mengkonsumsi makanan yang sehat.
“Kami berharap ini bisa diperluas lagi programnya ketika anak-anak itu pulang ke rumah mereka bisa mendorong keluarga-keluarga mereka untuk bisa memenuhi asupan gizi atau pola makan yang bergizi di rumah mereka,”harapnya
“Pada pelatihan ini diharapkan juga peserta mendapatkan pelatihan bagaimana kandungan nutrisi atau asupan yang baik ketika kita makan itu juga dimanfaatkan di sebar luaskan kepada yang lain jangan hanya di dalam program ini saja, tetapi dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, sosialisasikan kepada ibu ibu yang lain harapannya dengan pola makan dan sarapan sehat orang tua jadi lebih sadar pentingnya asupan nutrisi yang seimbang ketika kita makan, “tutupnya(VN)