Paraparatv.id | Jayapura | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat menyebut total aset perbankan di Papua hingga Juli 2023 mencapai Rp96,14 triliun yang terdiri dari aset bank umum Rp93,42 triliun dan aset bank perkreditan rakyat (BPR) Rp2,71 triliun.
Kepala OJK Papua dan Papua Barat Muhammad Ikhsan Hutahaean mengatakan pihaknya mencatat jumlah penyaluran kredit meningkat sebesar 13,16 persen year on year (yoy) yang sebagian besar masih ditopang dari sektor konsumsi.
“Mayoritas sektor utama kredit mencatatkan kenaikan terutama pada sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan” ucapnya di Jayapura, Jumat (15/9).
Menurut Ikhsan, kemudian untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) posisi Juli sebesar Rp51, 44 triliun mengalami peningkatan sebesar 7,37 persen berdasarkan yoy yang utamanya didorong peningkatan giro.
“Resiko kredit juga menunjukan adanya penurunan rasio NPL perbankan dari 3,04 persen menjadi 2,55 persen yoy,” Jelasnya.
Sementara itu, ia menyebut sejak awal Januari hingga Juli 2023 OJK Papua dan Papua Barat telah menerima 775 permintaan layanan, termasuk 76 pengaduan, 100 pemberian informasi dan 559 pertanyaan.
“Sedangkan pemberian layanan informasi debitur (Idep) kepada masyarakat sebanyak 2.183 layanan yang terdiri dari 1.862 layanan online dan 321 layanan offline/onsite,” ucapnya
Lanjut ia menjelaskan, kinerja Tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) Provinsi Papua melalui program kredit program TPAKD (Kredit Papeda) menunjukan pertumbuhan.
“Hingga Juli 2023 pertumbuhan jumlah debitur kredit papeda mencapai 306 debitur meningkat dari jumlah debitur posisi Juni 2023 sebanyak 295 debitur, adapun total penyaluran kredit yang diberikan sebesar Rp2,2 miliar dengan baju debet posisi 31 Juli 2033 sebesar Rp835,6 juta,”terangnya.(VN)