Paraparatv.id | Jayapura | Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey melepas 64 kelompok Padat karya dari 5 distrik yang bakal memerah-hitamkan Kota Jayapura.
Dalam sambutannya sebelum melepas tim Padat karya tersebut Frans Pekey meminta agar kelompok yang mendapat kepercayaan ini agar dapat melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik.
“Saya memohon agar kelompok yang mengerjakan pengecatan trotoar, talud dan jembatan sebaik mungkin, anggap saja kalian sedang mengecat rumah sendiri” kata Frans, Selasa (25/07) di Plaza PTC, Entrop.
Ditemui usai kegiatan, saat diyanyai perihal warna merah dan hitam yang akan digunakan dalam pengecatan ini Frans menjelaskan ini adalah warna khas dari masyarakat asli Port Numbay.
Selain itu warna merah hitam merupakan warna atau simbol dari tim sepak bola kebanggaan masyarakat Papua yakni Persipura.
Disinggung mengenai apakah penggunaan warna merah hitam ini menyalahi aturan yang telah di tetapkan oleh Kementerian Perhubungan, Frans Pekey menegaskan bahwa penggunaan warna merah untuk trotoar, talud dan jembatan tidaklah menyalahi aturan.
“Tidak menyalahi aturan, karena hanya digunakan untuk Trotoar, Talud dan Jembatan. Yang tidak boleh adalah zebra cross, median jalan dan beberapa hal lain. Jadi tidak ada masalah” ucapnya.
“Selain itu, warna ini juga merupakan warna khas dari masyarakat asli Port Numbay” tambahnya.
Sementara itu kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Jayapura, Djoni Naa mengungkapkan bahwa anggaran yang digunakan untuk padat karya ini berasal dari dana Otonomi Khusus. Kata dia Total anggaran yang digelontorkan adalah Rp. 3 Miliar.
“Itu sudah termasuk peralatan dan honor bagi para pekerja” singkatnya. (Arie)