Example floating
Example floating
AdvetorialBERITAEkonomi

Dukung Perekonomian Nelayan, PLN Hadirkan Green Fishery di Sauwandarek, Raja Ampat

349
×

Dukung Perekonomian Nelayan, PLN Hadirkan Green Fishery di Sauwandarek, Raja Ampat

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Paraparatv.id | Raja Ampat | Guna mendukung pertumbuhan perekonomian di Raja Ampat, Papua Barat Daya, PT PLN (Persero) hadirkan program _green fishery_ untuk masyarakat Kampung Sauwandarek. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) milik PLN, bantuan tersebut direalisasikan untuk memudahkan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dalam melaksanakan aktivitas melaut. 

Program green fishery adalah sebuah solusi dari hulu ke hilir bagi nelayan daerah  tertinggal, terdepan dan terluar (3T) untuk meningkatkan hasil tangkapan dengan memanfaatkan energi baru terbarukan. Kini sebagian nelayan di Kampung Sauwandarek dapat melaut dengan bantuan tiga unit motor perahu listrik, alat fishfinder serta memanfaatkan dua unit _cold storage_  berkapasitas 318 liter untuk membuat es batu dan mengawetkan ikan hasil tangkapan. Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 5,4 kWp juga dibangun sebagai sumber energi dalam menggunakan alat-alat bantuan yang diberikan oleh PLN.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menjelaskan bahwa melalui kehadiran listrik saat ini dapat mempengaruhi banyak lini khususnya dari sektor maritim dan pariwisata. Dengan program green fishery ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga dapat mendorong perekonomian setempat.

“Program green fishery ini diberikan agar masyarakat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan es batu saat digunakan untuk memancing. Dikelola oleh Badan Musyawarah Kampung atau yang biasa disebut BAMUSKAM program tersebut berdampak untuk mengefisiensi penggunaan bahan bakar. Para nelayan tidak perlu lagi jauh-jauh ke Waisai yang jarak tempuhnya sampai 40 kilometer hanya untuk membeli es batu untuk mengawetkan ikan,” ungkap Budiono. 

Sementara itu, Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam mengapresiasi segala bentuk kepedulian PLN terhadap kesejahteraan masyarakat di Kampung Sauwandarek. Akses yang cukup sulit karena harus ditempuh oleh perjalanan laut selama kurang lebih tiga jam dari Kota Sorong tidak menjadi halangan PLN untuk tetap memberikan pelayanan kelistrikan yang maksimal.

“Kami sangat bersyukur karena apa yang kita impikan dan kita idam-idamkan sudah terwujud di Kampung Sauwandarek. Saya harap bantuan ini dapat meningkatkan potensi kita yang ada di dalam kampung khususnya ekonomi. Mohon untuk dijaga bersama segala bentuk bantuan yang sudah diberikan. Kami menghaturkan terima kasih PT PLN (Persero) kampung Duwandarek bisa menjadi kampung pesona wisata yang sekarang kami juga bisa kenalkan ke masyarakat luar bahwa kami pun memiliki desa wisata yang masyarakatnya juga sudah modern dengan energi yang ramah lingkungan,” ujar Orideko. 

Vecky Saweyai, salah satu nelayan Kampung Sauwandarek, merasa sangat senang dengan bantuan yang saat ini sangat mempengaruhi aktivitasnya dalam melaut. Dia mengaku dapat menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu pergi jauh untuk membeli es batu yang digunakan untuk mengawetkan ikan dan tidak ketakutan ikan hasil tangkapannya cepat membusuk. 

“Sangat bersyukur karena su ada bantuan lagi yaitu mesin tempel (mesin motor perahu). Kami membandingkan, dulu kami memakai mesin tempel 15 pk (dengan bahan bakar bbm) kami pergi ke Waisai untuk membeli sesuatu, dalam arti membeli es di Waisai. Perjalanan ke Waisai perhitungan kami kurang lebih bisa membutuhkan sampai 20 sampai 25 liter bahan bakar minyak (bbm) untuk pulang pergi. Tetapi sekarang mesin tempel listrik mempermudah kami kedepannya untuk tidak membeli bbm lagi, sebab itu kami sangat senang sebagai masyarakat khususnya nelayan,” papar Vecky.

Green fishery sendiri merupakan program hasil kolaborasi mahasiswa Politeknik Saint Paul Kota Sorong bersama PT PLN (Persero) UIW Papua dan Papua Barat yang mendapat juara 1 Energy Transition Innovation Challenge (ETIC) 2022 di Bali. Adanya inovasi dalam perkembangan teknologi kelistrikan tentunya sangat membantu dalam menghadirkan penerangan. Terwujudnya pemerataan dan keterjangkauan akses listrik menunjukkan listrik bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.(*/Redaksi)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!