Example floating
Example floating
BERITAKABAR KOTA JAYAPURA

Siaga Bencana, BPBD Kota Jayapura dan BNPB Susun Rencana Kontingensi Gempa Bumi Dan Tsunami

237
×

Siaga Bencana, BPBD Kota Jayapura dan BNPB Susun Rencana Kontingensi Gempa Bumi Dan Tsunami

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Paraparatv.id | Jayapura | Kota Jayapura menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi kontijensi bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami.Terkait hal tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura melakukan penyusunan draf nol rencana kontigensi gempa bumi dan tsunami.

Hadir dalam kegiatan, Analis Monitoring Evaluasi BNPB Muhammad Andrian,para OPD terkait,para Narasumber dan juga peserta Workshop,TNI/POLRI dan juga pemerhati kebencanaan yang berlangsung di salah satu Hotel di Abepura Kamis (8/6/23).

Kepala BPBD kota Jayapura, Asep Khalid mengatakan Kota Jayapura merupakan salah satu daerah di Provinsi Papua yang ancaman gempa bumi dan tsunami cukup besar,cukup berpotensi tinggi mengingat secara geografis kota Jayapura merupakan daerah pesisir.

Sehingga BNPB Melalui program program Disaster Resilience Intiatives Project ( IDRIP) melakukan pendampingan untuk kota Jayapura dalam penyusunan dokumen rencana kontigensi gempa bumi dan tsunami.Dimana Kota Jayapura merupakan salah satu dari tiga puluh kabupaten/kota di Indonesia yang mendapatkan pendampingan tersebut.

” Indek menitik beratkan pada konteks kesiapsiagaan gempa bumi dan tsunami komponen pertama yakni meningkatkan tata Kelola dan resiko bencana dan kesiapsiagaan terhadap bencana,komponen yang ke dua memperluas jaringan penguatan sistem monitoring serta peningkatan kualitas layanan informasi terkait ancaman geografis.”katanya.

Dikatakan untuk membuat dokumen berdasarkan hasil komitmen bersama, sehingga perlu melibatkan semua OPD terkait dan pemangku kepentingan terkait, agar dokumen ini akan menjadi regulasIa daerah dalam bentuk peraturan daerah wali kota.

Kegiatan yang diikuti sebanyak 35 peserta yang akan berlangsung selama tiga hari ini untuk menyusun dokumen rencana kontigensi bencana gempa bumi dan tsunami dalam rangka meningkatkan kewaspadaan sehingga membangun komitmen bersama antar lembaga dan Badan Penanggulangan Bencana di kota Jayapura.

Sementara itu Asisten II bidang pembangunan Setda Kota Jayapura Widhi Hartanti. mewakili PJ Walikota Jayapura Frans Pekey mengapresiasi sekaligus membuka Kegiatan Workshop Penyusunan Draf Nol Rencana Kontingensi Gempa dan Tsunami.

Ia mengatakan Kota Jayapura salah satu terpilih dari tiga puluh Kabupaten/Kota di Indonesia yang mendapatkan pendampingan dari Badan Nasional Penanggulan Bencana Republik Indonesia dalam penyusunan rekon bencana gempa dan tsunami.

” karena kota Jayapura menjadi salah satu daerah yang Zona satu rawan gempa.Kita tahu bersama di tahun 2023 ini sejak awal tahun terjadi gempa terus menerus sampai pada puncaknya di tgl 9 Februari lalu,sehingga dalam hal ini pemerintah Pusat melalui BPNP melakukan pendampingan dalam rangka penyusunan rekon bencana gempa dan Tsunami ini,”katanya.

Ia berharap dengan adanya Workshop ini dapat membantu, memudahkan Pemerintah Daerah sebagai dasar acuan tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi bencana alam, khususnya gempa bumi dan tsunami di wilayah kota Jayapura. Selain itu diharapkan masyarakat dapat mengerti dan mampu melakukan penyelamatan atau evakuasi apabila terjadi bencana.

“Ini dilakukan supaya bisa menyusun perencanaan bagaiamana nanti menghadapi gempa bencana Tsunami di Kota Jayapura kita tidak kaget lagi sudah ada perencanaan sebelumnya bagaimana kita mengatasi dengan adanya gempa yang akan terjadi.Hal ini perlu dilakukan yang pertama bagaimana kita bisa memberikan infornasi kepada masyarakat dalam ini mungkin masyarakat bisa mempersiipkan diri tetapi dari pemerintah kota jayapura sendiri melalui OPD terkait dan stekholder yang ada itu juga mempersiapkan diri hal hal apa yang akan kita lakukan dan juga persiapan saja termasuk sarana dan prasarana Infrastruktur ataupun mungkin cara cara mengatasi kejadin itu akan terjadi,”Ungkapnya.

Sementara itu, Analis Monitoring Evaluasi BNPB Muhammad Andrian mengatakan hal yang pertama dari kegiatan workshop ini adalah yakni menyepakati skenario kejadian yaitu tidak menduga berdasarkan history kebencanaan yang ada di kota Jayapura.

Ia mengapresiasi langkah yang di ambil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Jayapura dengan menggelar workshop yang dihadiri Ibu Asisten II Pemerintah kota Jayapura, Perwakilan TNI/POLRI,OPD terkait,serta stekholder, dikatakan ini bukti bahwa adanya komitmen bersama pimpinan yang ada di daerah dan juga stekholder organisasi kebencanaan untuk bekerja sama dalam proses penanggulangan bencana karena urusan bencana bukan hanya satu atau dua lembaga melainkan urusan bersama.

Ia berharap pada seluruh peserta yang hadir pada workshop ni bisa berbagi data pengalaman dalam menyiapkan langkah-langkah strategis menghadapi situasi darurat bencana.

” Dokumen ini nanti diharapkan tidak jadi dokumen biasa saja melainkan dokumen yang dapat diaktifkan apabila terjadi bencana,baik gempa bumi maupun tsunami.”ungkapnya.(Zr)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *