Paraparatv.id | Sarmi | Kementrian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia dalam hal ini Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial bekerja sama dengan Sinode GKI di Tanah Papua menyerahkan 1000 ekor bibit Babi kepada kelompok peternak masyarakat yang tersebar di empat Distrik dan Klasis di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.
Tenaga Ahli Mensos Dr. Benhur Tomi Mano, MM didampingi Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional VI Jayapura John Herman Mampioper memimpin langsung bantuan tersebut, Kamis (18/5/2023).
Bantuan ternak babi masing-masing diberikan kepada kelompok masyarakat Apawer sebanyak 250 ekor untuk 125 KK di wilayah sekitar Klasis GKI Apawer. Kemudian kelompok masyarakat Sarmi Barat sebanyak 250 ekor untuk 125 KK di wilayah sekitar Klasis GKI Sarmi Barat.
Selain itu kelompok masyarakat Sarmi Timur sebanyak 250 ekor babi untuk 125 warga di wilayah sekitar Klasis GKI Sarmi Timur.
“Hari ini sebanyak 1000 ekor bibit babi kita serahkan, dan nanti disalurkan melalui empat Kalasis,” kata Tomi Mano usai menyerahkan secara simbolis di Kampung Martewar, Klasis Apawer, Distrik Pantai Barat
Bantuan yang berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan ekonomi masyarakat.
“Bantuan dari ibu Mensos Risma ini juga untuk mengembangkan ekonomi keluarga, pemberdayaan ekonomi keluarga di dalam Jemaat.Kita memperdayakan masyarakat. Untuk itu babi ini harus dikandangkan dengan baik, dikasih makan dan mandi,” pesannya
BTM berharap agar bantuan bibit ternak ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya agar memperoleh hasil yang maksimal bagi peningkatan perekonomian masyarakat. Selain itu, beliau juga berharap agar bantuan bibit ternak babi tersebut dapat segera dibagikan kepada kelompok-kelompok yang akan dibagikan.
” Sehingga wujud itupun akhirnya dinyatakan dalam pemberian bantuan-bantuan dari Kementrian Sosial, dan hari ini bertepatan dengan ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Tenaga Ahli BTM mewakili Mensos Risma menyerahkan 1000 ekor bibit babi kepada kelompok masyarakat di Kabupaten Sarmi.”Ungkapnya
Sekedar diketahui Bantuan tersebut tidak lepas dari lobi-lobi mantan Wali Kota Jayapura dua periode Benhur Tomi Mano (BTM) dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Surabaya dua periode yang merupakan teman dekat saat keduanya menjabat.
Melihat kepedulian dan perhatian Mantan Walikota Jayapura dua periode itu, BTM sapaan akrab nya akhirnya diangkat oleh Mensos Risma sebagai Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial untuk mebantu kerja-kerja Mensos di Indonesia bagian timur.
Bahkan BTM berusaha juga untuk Kemensos bekerja sama dengan Sinode GKI di Tanah Papua dalam rangka menyalurkan bantuan-bantuan kepada masyarakat.
Ketua Klasis GKI Apawer Pdt. Enice Laikun, S. Th mewakil Klasis Bonggo, Sarmi Timur, Sarmi Barat menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Kementerian Sosial khususnya BTM yang terus peduli dan memperhatikan kami.
“Ada beberapa berkat, mulai dari pemberian bantuan pemerintah dengan penanaman pisang, pepaya dan kemudian comoditi center, akan akan berdirinya juga bangunan untuk peternak ayam, tapi juga hari ini akan diberikan bantuan bibit babi, “ ungkap Pdt. Enice Laikun.
Ia meminta agar setiap KK yang menerima bantuan ini agar diperhatikan. Jangan hanya sekedar terima tetapi tidak mau memperhatikan.
“Kalau kita memperhatikan berarti itu kita mau peduli dengan apa yang diberikan oleh pemerintah dan kita bisa menghayati itu bahwa itu adalah berkat bagi kita di hari ini dan selanjutnya,” ujar Pdt. Enice Laikun,” pungaksnya.
Sementara itu Pj Bupati yang diwakili Kabag Pemerintahan mengaku menyadari Pemkab Sarmi sangat terbatas, bahkan untuk pelayanan sosial kadang kami tidak bisa jangkau.
“Penyerahan bibit babi ini berkat, karena itu kepala Distrik, kepala kampung dan seluruh masyarakat RT/RW ondoafi, kepala suku ini berkat,” pesanya.
Untuk itu baik masyarakat, Kepala Distrik wajb mengontrol supaya bantuan ini menjadi berkat. Jangan hanya Tenaga Ahli BTM bawa lalu kita abaikan semua berkat Tuhan.
“Karena kami pemerintah daerah sendiri yang pasti terbatas dan tidak mampu untuk memberikan semua untuk warga dapat,” ungkapnya.
Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat memberi semangat kepada para kelompok ternak agar semakin termotivasi dan giat dalam melaksanakan tugasnya.
“Khusus babi ini ada harapan dan tantangan, harapannya kita pelihara besar kita bisa promosikan, kita sama-sama mencari pasaran. Babi ini mahal, kita jual bisa ada Rp20 juta, Rp30 juta, Rp40 juta bahkan ada Rp50 juta.Jadi, masyarakat harus pelihara dengan dan atur dengan baik supaya dijual juga dapat untung, jangan ambil saja terus tidak memperhatikan,” pungkasnya.