Paraparatv.id | Sorong | Beredar wacana tentang stadion sepakbola Wombik di Kota Sorong bakal beralih fungsi sebagai lokasi Kantor Gubernur Provinsi Papua Barat Daya (PBD).
Publik Sorong Raya sontak mengisukan hadirnya sang Kepala Negara untuk meletakan batu pertama, simbol awal pembangunan gedung kantor.
Wacana tersebut sampai ke telinga Auguste C. R. Sagrim, Tokoh Pemuda asli Papua Barat Daya ini mewanti-wanti Penjabat Gubernur di provinsi bungsu itu agar tidak gegabah mengambil kebijakan.
“Saya mau mengingatkan bahwa dalam pak Pj (Penjabat Gubernur) punya tugas dan fungsi itu bukan menyiapkan infrastruktur bangunan gedung. Tugas dan kewenangan yang dikasih oleh Pemerintah Pusat itu terbatas. Jadi harus fokus dan gunakan fasilitas gedung yang ada saja dulu,” tutur pria yang akrab disapa kakak Gusti ini kepada paraparatv.id di Kota Sorong, Minggu (23/4) malam.
Dia mengkritisi tentang pembangunan gedung baru kantor gubernur adalah tanggung jawab seorang Kepala Daerah (Gubernur) yang sudah pasti dan sah.
“Soal nanti membangun kantor gubernur dan segala macam itu nanti urusan gubernur definitif. Kenapa? Karena membangun kantor gubernur ini bukan seperti orang membangun kantor distrik atau kantor kelurahan,” ucapnya menyindir.
Lebih dalam, Gusti memerinci sejumlah tahapan yang patut diperhatikan oleh Penjabat Gubernur agar nantinya gedung kantor gubernur PBD tidak terkesan asal bangun saja.
“Kantor gubernur ini harus memiliki semua prosedur, tahapan, perijinan dan kajian AMDAL secara komprehensif. Harus ada kajian akademis, memiliki peraturan daerah, mempunyai masterplan yang jelas. Semua itu harus ada, tidak seperti yang ada dalam dia punya otak. Jadi dia harus hati-hati,” celetuk Gusti.
Selain itu, Gusti juga menyoroti tentang penyerapan anggaran atau dana untuk pembangunan gedung kantor yang nilainya tidak terbilang kecil.
“Dan ini akan gunakan uang besar, soal menggunakan uang besar siapa yang melakukan kontroling terhadap penggunaan uang besar sementara DPRD (Provinsi PBD) belum ada, sekali lagi dia harus hati-hati. Fokus saja dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh negara, jangan di luar daripada itu,” lugasnya.
Gusti Sagrim secara tegas menolak pembangunan gedung kantor gubernur PBD di lokasi stadion Wombik. Dia bahkan memberi peringatan keras tentang status provinsi pemekaran termuda di Tanah Papua itu lebih baik dicabut.
“Kami menolak itu dengan keras, sikap kami adalah kalau pemerintahan itu hadir hanya kemudian merusak fasilitas yang benar-benar sudah terbatas untuk generasi anak muda lewat cabang olahraga sepakbola ini, kami lebih memilih untuk mengembalikan provinsi ini kembali ke Jakarta ketimbang hadir hanya merusak generasi muda,” pungkasnya. (AY)