Example floating
Example floating
Peristiwa

Hari Pangan Sedunia, Frans Pekey : Ajak Masyarakat Kampanyekan Pemanfaatan Potensi dan Sumber Daya Lokal

185
×

Hari Pangan Sedunia, Frans Pekey : Ajak Masyarakat Kampanyekan Pemanfaatan Potensi dan Sumber Daya Lokal

Sebarkan artikel ini
PJ Walikota Jayapura Dr Frans Pekey saat meinjau stand dalam rangka hari Pangan sedunia
Example 468x60

Paraparatv.id | Jayapura | Unicef melalui Yayasan Gapai Papua bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, mengadakan event Kampanye Cegah Stunting Dalam Rangka Memperingati Hari Pangan Sedunia atau World Food Day 20 yang jatuh pada tanggal 16 Oktober 2022, kegiatan dilakukan di Car Free Day, Jembatan Merah, Kota Jayapura, Sabtu (15/10).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jayapura sekaligus sebagai Ketua Panitia event Hari Pangan Sedunia, Jean Rollo, dalam laporannya mengatakan, momentum peringatan hari pangan sedunia adalah event yang sangat penting dan relevan khususnya dalam mendorong pesan kunci menerapkan praktik pemberian makan bayi dan anak (PMBA) dengan pangan lokal.

“Estimasi total peserta yang hadir sekitar 500 orang yang terdiri dari undangan OPD,
Puskesmas, Kader, Mahasiswa, dan Masyarakat Luas. Diharapkan kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran untuk mencegah stunting melalui pesan enam kunci ini ditargetkan untuk menjangkau orang tua dan
masyarakat luas”ujarnya.

Pejabat (Pj) Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M. Si, mengatakan stunting harus terus digelorakan bagaimana mencegah dan bagaimana penanganan stunting khususnya di kota Jayapura.

“Kota Jayapura masih ada stunting dan kasusnya cukup banyak ada 1200 kasus stunting di kota Jayapura, padahal ini ibu kota, belum lagi kita bicara di pinggiran kota di tempat lain, karena itu untuk mencegah stunting di kota Jayapura salah satunya adalah dengan kita mengkampanyekan, mensosialisasikan pengolahan, penggunaan atau pemanfaatan potensi lokal sumber daya lokal yang ada di kota Jayapura atau di Papua yang biayanya murah tidak perlu mengeluarkan biaya besar, kalau ada yang mempunyai dusun sagu itu diolah, kalau ada yang punya lahan pertanian bisa menanam apa saja mengelola untuk bisa dikonsumsi sehingga tidak selalu beranggapan bahwa apa yang ada di sekitar kita itu tidak memiliki nilai nilai gizi, nilai jual, selalu menganggap bahwa semua yang datang dari luar itulah yang jauh lebih hebat dari pada yang ada di lokal ini opini pola pikir masyarakat kita semua produk dari luar negeri itu lebih berkualitas dari produk dalam negeri,”ujarnya.

“Pemerintah saat ini menggelorakan untuk penggunaan produk dalam negeri sehingga Presiden RI, Joko Widodo sudah menginstruksikan untuk penggunaan produk dalam negeri di antaranya dengan kearifan lokal, pangan lokal, kuliner lokal ekonomi kreatif lokal yang sesungguhnya memiliki nilai ekonomi ini memiliki nilai gizi yang tinggi pola hidup perilaku kebiasaan itu yang penting sekali untuk kita membentuk dan terus kita gelorakan”tutupnya (SIL)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!