Paraparatv.id | Jayapura | Pendeta Socrates Sofyan Yoman, tokoh agama Papua mengatakan dijadikannya Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanyalah alasan menghindari pelanggaran HAM di Papua.
Dikatakannya bahwa saat ini negara sedang dalam keadaan panik dan berupaya menghindari pelanggaran HAM yang dibuat dengan mengkriminalisasi pejabat-pejabat Papua.
“Negara harus bertanggung jawab dan tidak boleh membelokkan persoalan HAM dengan kriminalisasi para pejabat Papua. Mereka sedang menebang pemimpin, pilar-pilar penting orang Papua,” ungkapnya saat ditemui di batas kota saat demo aksi Save LE, Selasa (20/9)
Dimana menurutnya, pelanggan HAM atau kejahatan yang dilakukan negara sudah diketahui komunitas internasional.
“Pelanggan atau kejahatan HAM di Papua sudah disoroti oleh PBB, Uni Eropa dan Pacific Island Forum yang diperkuat dengan kejadian 4 orang yang dimutilasi di Timika. Lalu penyiksaan 3 warga sipil dari Mapi yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia,” jelasnya.
Karena itu, dirinya meminta agar negara segera bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan selama ini. Diperkuat dengan data yang dikeluarkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
“Kami akan berdiri di situ dan samakin banyak rakyat yang mendukung. Jadi kami harap Jakarta mendengar aspirasi yang disampaikan. Ini hanya pembelokan, isu sentralnya soal pelanggaran HAM,” ungkapnya. (KR).
