Example floating
Example floating
Olahraga

Renzo Internasional Open Karate Championship Resmi di Tutup, KKI Uncen Karate Sport Dulang 2 Perunggu

339
×

Renzo Internasional Open Karate Championship Resmi di Tutup, KKI Uncen Karate Sport Dulang 2 Perunggu

Sebarkan artikel ini
Karateka Papua dari Dojo KKI Uncen Karate Sport, Onestimus Kosay (Kanan) saat menerima penghargaan Medali sebagi juara 3 Renzo Internasional Karate Open Champioship 1-3 Juli 2022
Example 468x60

Paraparatv.id | Jakarta | Setelah mengikuti kejuaraan Renzo Internasional open Karate championship 1-3 Juli 2022 di GOR Ciracas Jakarta Timur,  Dojo KKI Uncen karate Sport Dulang 2 Perunggu.

Dua perunggu diraih oleh Karateka Sayyid Daffa Baliem Alhamid yang turun dikelas -70 kg cadet individu putra dan Onestimus Kosay yang turun di kumite perorangan putra -75 kg senior.

Pelatih kepala Dojo KKI Uncen karate Sport, Amiel Amon Kosay mengatakan pihaknya banyak mempelajari dari kejuaraan yang diikuti para karatekanya, namun banyak pula yang harus kita benahi baik atlitnya Maupun perangkat pertandingan yang memimpin pertandingan

” Kita banyak belajar dari ivent ini, atlit kita sudah berjuang dengan baik tetapi ini sebagai motivasi bagi karateka untuk bisa mengukur potensi masing – masing sehingga di ivent mendatang para karateka akan lebih mapan, kita tau atlit saat ini tidak ada yang instan sehingga perlu jam bertanding di ivent resmi, “ungkap Amon usai di mengikuti acara penutupan Kejuaraan, Minggu 3 Juli 2022.

“ini juga sebagai ajang kesiapan tim dalam rangka mengikuti kejuaran karate terbuka piala walikota jayapura 21-23 juli 2022 di Jayapura,” tambah Amon.

Sayyid Daffa Alhamid karateka Papua saat menerima penghargaan sebagai juara 3 di cadet putra -70 kg

Pemegang sabuk hitam DAN II Nasional ini, menegaskan capaian dari latihan selama ini telah mencapai oleh para atlit karate dojo Uncen namun terdapat beberapa catatan penting yang harus di benahi.

Dirinya juga mengoreksi para wasit juri yang memimpin jalannya pertandingan yang tidak objektif dalam dalam mengambil keputusan. Selain itu adanya jadwal pertandingan yang slealu beruba ubah sehingga mempengaruhi kesiapan tim dan atlit.

” Para karateka kita banyak di curangi oknum wasit yang memimpin, ada atlit kita yang di rugikan padahal poin seharusnya di ambil, saya juga mantan atlit dan kami di ajarkan bagaimana mencari poin, ” jelas Amon.

Pihaknya juga mengoreksi permainan atlit tidak maksimal karena waktu yang ditetapkan untuk setiap pertandingan ada yang hanya satu menit lebih, untuk usia pemula dan cadet dan dua menit untuk junior dan senior Sehingga permainan atlit tidak maksimal.

“Kami telah miliki sejumlah catatan penting setiap kohai kita untuk bisa di ubah lebih cepat sehingga ivent regional daerah bisa di tunjukan nanti,” ucap Amon.

Kejuaraan dengan jumlah peserta mencapai hampir 2000 atlit merupakan kejuaraan dengan peserta terbanyak bisa memberikan dampak baik untuk untuk menambah jam terbang atlit, namun  perlu menerapkan para wasit juri yang betul – betul objektif dan adil dalam mengambil keputusan.

” Peserta cukup banyak dengan lima tatami menjadikan kompetisi yang ketat namun lebih kusus wasit juri juga harus di dukung yang profesional,” tegas Amon. (JT/redaksi)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!