Paraparatv.id|Jayapura| Tokoh masyarakat suku Mee, Frans Pekey menuturkan bahwa Ibu Kota Provinsi Papua Tengah nantinya lebih cocok ditempatkan di Kota Nabire.
Pria yang juga menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Jayapura menyebutkan beberapa alasan mengapa Nabire lebih tepat untuk hal itu.
Alasan pertama mengapa Nabire lebih cocok menjadi Ibu Kota Provinsi Papua Tengah karena historisnya.
“Ada sejarahnya, dulu Paniai itu ibu kotanya di Enarotali tapi karena Enarotali itu ada di wilayah pegunungan yang seluruh aksesnya sulit sehingga bupati pada masa itu, Sukiyo bupati kedua, dia memindahkan ibu kota Paniai ke Nabire” ungkap Frans kepada media ini, Rabu (22/06).
Kata dia alasan pemindahan ibu kota Paniai ke Nabire itu cukup tepat agar roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik, karena di Nabire semua akses perhubungan ada disana baik laut udara dan darat.
“Jadi sudah sejak tahun 70an ibu kota Paniai sudah ada di Nabire. Alasan kenapa Nabire lebih tepat untuk jadi Ibu Kota Provinsi Papua Tengah karena dari daerah itu semua akses terhubung ke kabupaten lain yang ada di wilayah tersebut” ucapnya.
“Jadi dari prespektif sejarah itu, menurut saya Nabire lebih tepat menjadi ibu kota Papua Tengah” tuturnya lagi.
Dia menambahkan di wilayah adat Meepago sendiri terdiri dari 7 Kabupaten yakni, Deiyai, Dogiyai, Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya, Paniai dan Nabire.
Sementara Kabupaten Mimika ungkap Frasn itu adalah pemekaran dari Kabupaten Fakfak, Irian Jaya kala itu. Dan lebih condong ke wilayah adat Bomberai.
“Kalau Mimika inikan pemekaran dari Fakfak dan wilayah adatnya lebih ke Domberai atau Bomberai jadi tidak sesuai karena pembentukan provinsi di Papua inilan berdasarkan wilayah adat jadi lebih tepat Papua Tengah Ibu Kotanya di Nabire” tambahnya.
Dia tidak membatasi apabila pemerintah pusat ingin menempatkan ibu kota Provinsi Papua Tengah di daerah lain.
“Semua itu keputusannya ada di Pemerintah Pusat. Tapi kalau dari kaca mata saya pribadi, Mimika itu pusat Industri pertambangan dan sudah sangat maju, kalau ibu kota Papua Tengah di Nabire itu sangat tepat agar akses untuk membanhun 7 kabupaten yang ada disana bisa berjalan sama seperti di Mimika” pungkasnya. (AI)