Paraparatv.id | Merauke | Direktur Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah, Fauzun Nihaya mengungkapkan bahwa pihaknya punya sejumlah program khusus untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua.
Dua diantaranya adalah Sekolah Restorasi dan Sekolah Politik Perempuan. Program ini sengaja dirinya dan Sulaeman Hamzah buat karena keduanya punya mimpi yang sama.
“Mimpi kami adalah ingin membentuk anak-anak Papua agar kedepannya mereka bisa memimpin dan membangun daerahnya sendiri untuk jauh lebih baik kedepan” kata Fauzun kepada wartawan di Merauke, Senin (24/04).
Dia mengungkapkan, untuk proses penjaringan atau perekrutan peserta didik di Sekolah Restorasi dibuka secara umum di media sosial.
“Terbuka secara umum, untuk proses perekrutannya kita manfaat sosial media seperti Facebook. Siapapun bisa mendaftar, hanya saja kita lebih prioritas kepada anak-anak asli Papua” ungkapnya.
Sementara untuk Sekolah Politik Perempuan, kata dia tujuannya adalah untuk memberikan pendidikan kepada para wanita agar bisa lebih melek akan dunia Politik. Karena menurutnya hingga hari ini politisi perempuan di Papua sangatlah kurang.
Selain untuk memberikan pendidikan politik kepada kaum perempuan, dalam program ini juga pihaknya ingin memberikan pemahaman kepada wanita betapa pentingnya para wanita untuk bisa memproteksi diri.
“Selain pendidikan politik, dalam program ini kami memberikan wejangan agar para wanita yang ikut dalam program ini bisa lebih menjaga diri”
“Karena biasanya perempua Papua itu selalu jadi korban kekerasan baik dalam rumah tangga, pelecehan dan lain sebagainya. Jadi kita memberikan pemahaman kepada mereka juga untuk bisa lebih memproteksi diri dari segala ancaman yang bisa saja terjadi” ujarnya.
Ditanyai soal berapa banyak peserta yang sudah ikut dalam dua program itu, Fauzun menuturkan bahwa hingga saat ini sudah ada 150 orang peserta.
“Untuk sekolah restorasi peminatnya cukup banyak dari kuota yang kita buka 100, saat ini yang sudah terdaftar itu jumlahnya ada 120, melebihi kuota. Sementara untuk Sekolah Politik Perempuan baru ada sekitar 30 orang yang terdaftar” pungkasnya. (Ai/Jt)