Paraparatv.id | Jayapura | Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan penanganan malaria di kota Jayapura telah berjalan komprehensif guna menekan angka malaria.
Menurutnya sejak tahun 2018 pemerintah Kota Jayapura terus menggalakan semangat menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan kelambu, sesuai dengan protokol tetap eliminasi malaria.
“Sekarang bagaimana tinggal masyarakat kita benar-benar intens, karena itu memang protapnya. Kalau kita di kota jarang menggunakan kelambu tapi tetap bisa menggunakan obat nyamuk yang dijual di swalayan,” jelasnya ketika ditemui di selah aktivitasnya Senin, (25/4).
Dikatakannya bahwa angka malaria di Kota Jayapura masih tetap tinggi, terutama di wilayah Distrik Muara Tami dimana angka malaria hampir 400 per 1000 penduduk.
“Nah itu kita kan harus kerja sama dengan Vanimo dan Keerom yang tinggi malaria nya. Kalau cuma kami saja yang melakukan Vogging (pengasapan) misalnya tetapi tetangga kita tidak ya tetap saja, kan nyamuknya terbang, jadi kesulitannya di kita,” katanya.
Karena itu ia berharap pemberantasan malaria di wilayah perbatasan harus dikerjakan bersama-sama termasuk dengan pos pengamanan perbatasan dan lembaga swasta seperti membangun malaria center.
“Masyarakat yang panas selalu kita selalu cek malaria, tetapi bersyukurnya angka kematian karena malaria tidak ada, yang kita khawatirkan adalah masyarakat menganggap malaria itu biasa saja padahal kita mau itu hilang dari Jayapura,” pungkasnya.
Di hari malaria sedunia Ia mengajak masyarakat untuk terus menjaga lingkungan tempat tinggal, mengonsumsi obat malaria dengan baik jika terkena malaria, menggunakan kelambu dan rutin membersihkan rumah sehingga kota Jayapura mencapai target eliminasi malaria (KW/GR)