Parparatv.id | Jayapura | Pemimpin daerah Kabupaten Jayawijaya mendatang harus anak asli baliem yang tegas, agar mampu menerapkan asas-asas umum pemerintahan yang baik dan penuh kasih serta mampu melayani masyarakat atas persoalan marginalisasi.
Hal ini ditegaskan Pemerhati pemerintahan daerah, Habelino Sawaki dalam rilis yang di layangkan ke redaksi paraparatv.id. Menurutnya, pemimpin Jayawijaya mendatang jangan sampai pemimpin yang mengkotak-kotakan rakyat juga memperhatikan tim sukses dan menganaktirikan kelompok yang kritis.
“Jika pemimpin Wamena seperti itu maka lama kelamaan sikap kritis dari rakyat atau kaum intelektual akan hilang karena kawatir dipersulit oleh kepala daerah. Jika demikian pembangunan daerah bisa seenaknya karena matinya sikap kritis,” kata Sawaki, Rabu (26/5/2021).
Pemimpin Jayawijaya harus berjiwa besar, lanjutnya sehingga mampu melihat kekritisan sebagai potensi yang perlu dirangkul sehingga pembangunan dapat terus berlangsung tetapi marginalisasi bisa teratasi. Masih kata Sawaki, membangun Jayawijaya dan membangun orang Jayawijaya adalah dua hal yang berbeda, bisa saja bangunan fisik terus dibangun tetapi masyarakat asli semakin tersisih.
“Problem marginalisasi OAP adalah problem yang sangat serius. Jangan menganggap sepele persoalan ini. Karena itu dibutuhkan pemimpin daerah yang sungguh-sungguh di tiap daerah sehingga mampu mengatasi soal ini dengan tetap mengupayakan pelaksanaan pemerintahan daerah sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik,” ujarnya.
Untuk itulah ia berharap rakyat Jayawijaya bisa jeli melihat pemimpin Jayawijaya masa depan dengan mata hati. “Lihat dan pilih yang cerdas tetapi penuh kasih. Pilih pemimpin yang punya hati sehingga Jayawijaya bukan dijadikan ladang oligarki tetapi tempat bagi semua,” tutuonya. (redaksi)