Paraparatv.id | Jayapura | Peringati syukuran hari ulang tahun Kampung Hebaebulu Yoka ke-64 tahun, Perempuan peranakan Yoka Suku Mebri yang kawin luar, menyerahkan persembahan makanan atau babi sebagai simbol kebesaran untuk menunjang dan menjaga nama besar Awau-Abu mereka di kampung halaman tercinta Hebaebulu atau di sebut Khuluka.
“Hari ini Hebaeibulu Ime Khabang menggeuw Fafa melakukan khuluka dengan mempersembah makanan atau babi, “kata Andreas Deda, selaku Sekretaris HUT Kampung Hebaebulu Yoka ke-64 Tahun, Rabu 1 Januari 2020.

Andreas menjelaskan Khuluka adalah sebuah tradisi budaya Masyarakat adat Sentani atau Buyakha dalam rangka menghormati dan menghargai kebesaran pihak Om (Awauw).
“Khuluka dilakukan oleh anak peranakan dari satu mata rumah di mana Paman atau Om -nya menjadi kepala,” jelas Andreas.

Menurutnya, dalam tatanan adat Sentani Khuluka merupakan bagian terpenting dimana melalui khuluka nama besar dan jati diri tercermin sebagai alasan keberadaan seorang anak, cucu bahkan cicit sebagai bagian dari satu kampung.

Lanjutnya, sebagai anak peranakan mereka ingin mengatakan bahwa 2 Januari adalah hati kemerdekaan orang Hebaeibulu Yoka.
“Kami anak peranakan akan selalu menjaga dan mengenang kenesaran itu dengan mendukung awau dan abu untuk membuat kampung ini mempunyai nama dan kebesaran di antara kampung – kampung dan ondofolo – ondofolo yang ada di sekitar danau Sentani,”tutup Andreas.(Sul)