Paraparatv.id | Sentani | Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Jayapura bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Provinsi Papua dan Jemaat GKI Martin Luther Sentani menggelar pelatihan pengolahan bahan pangan lokal berbasis ikan di Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (1/11/2025).
Plt. Direktur Poltekkes Jayapura, Budi Kristanto, mengatakan pelatihan tersebut bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu-ibu dan pemuda jemaat untuk mengolah bahan pangan lokal menjadi produk bernilai jual tinggi.
“Kegiatan hari ini adalah pelatihan pengolahan bahan-bahan lokal dengan tema inovasi pengolahan bahan pangan lokal. Kami ingin ibu-ibu dan pemuda jemaat mampu memanfaatkan potensi pangan lokal, terutama sumber protein hewani seperti ikan di Danau Sentani,” jelas Budi.
Menurutnya, potensi ikan di wilayah Sentani sangat melimpah dan bisa diolah menjadi berbagai produk pangan bergizi dan bernilai ekonomi, seperti nugget, bakso, dan pentolan ikan.
Produk tersebut, lanjutnya, tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga, tetapi juga berpotensi menjadi usaha rumah tangga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Setelah pelatihan ini, ibu-ibu bisa mengembangkan usaha olahan rumah tangga. Selain menambah penghasilan keluarga, produk ini juga dapat meningkatkan status gizi masyarakat, terutama anak-anak agar terhindar dari stunting,” tambahnya.
Budi menjelaskan, pelatihan dilakukan atas permintaan Jemaat GKI Martin Luther Sentani yang mengajukan kerja sama dengan Poltekkes Jayapura dan Persagi Papua. Kegiatan ini merupakan kolaborasi tiga lembaga dengan melibatkan dosen, mahasiswa, serta tenaga gizi.
Ketua PHMJ GKI Marthin Luther Sentani, Yosina Wambrauw juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Poltekkes Kemenkes yang sudah melatih pengolahan bahan pangan lokal kepada Ibu-ibu PW dan juga pemudi GKI Marthin Luther Sentani.
“Saya sebagai Ketua PHMJ Jemaat GKI Marthin Luther Sentani menyampaikan terimakasih banyak kepada Poltekkes Kemenkes Jayapura yang sudah memberikan ilmu buat Ibu-Ibu dan pemudi, bagaimana cara mengolah bahan lokal menjadi makanan yang sehat.” Ujar Yosina
Sementara itu, Koordinator Bidang Pendidikan Jemaat GKI Martin Luther Sentani, Anace Aibekob, menyampaikan apresiasi atas dukungan Poltekkes Jayapura.
Ia menilai kegiatan ini memberi manfaat nyata bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan jemaat, khususnya ibu-ibu dan pemudi.
“Kami berharap setelah mengikuti pelatihan, peserta bisa mempraktikkan langsung di rumah dan mengajarkan kepada ibu-ibu lain di jemaat maupun komunitas sekitar,” ujar Anace.
Ia menambahkan, pelatihan seperti ini diharapkan terus berlanjut di jemaat-jemaat lain agar kesadaran mengonsumsi pangan lokal bergizi semakin meningkat.
“Kami berterima kasih kepada Poltekkes dan mahasiswa yang sudah datang dan mendampingi langsung ibu-ibu. Harapan kami, keterampilan ini bisa diteruskan, dibagikan, dan menjadi gerakan pola makan sehat di masyarakat,” tutupnya. (Keke)




									












