Example floating
Ekonomi

RUMA Kombucha, UMKM Binaan BI Papua Tampil di Ajang ISEF, Angkat Kearifan Lokal Lewat Minuman Sehat

80
×

RUMA Kombucha, UMKM Binaan BI Papua Tampil di Ajang ISEF, Angkat Kearifan Lokal Lewat Minuman Sehat

Sebarkan artikel ini
Dian Lestari, pemilik RUMA Kombucha.

Paraparatv.id | Jayapura | RUMA Kombucha, produk minuman fermentasi khas Papua, ikut berpartisipasi dalam rangkaian acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang digelar oleh Bank Indonesia.

ISEF merupakan ajang tahunan yang menampilkan produk-produk unggulan bersertifikat halal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk makanan dan minuman yang dikembangkan oleh pelaku UMKM binaan BI.

Dalam kegiatan ini, RUMA Kombucha hadir mewakili Papua di bawah naungan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua, setelah berhasil lolos seleksi nasional dan menjadi salah satu UMKM terbaik pilihan Bank Indonesia Pusat.
Produk ini juga akan berkompetisi di kategori Halal Food, yang dinilai langsung oleh 10 juri internasional dari komunitas International Halal Chefs and Culinary Community (INH2CC).

“Bagi kami, bisa berada di ajang sebesar ini adalah kebanggaan yang luar biasa. RUMA Kombucha bukan hanya membawa produk, tapi juga memperkenalkan warisan budaya Papua dalam bentuk minuman sehat,” ujar Dian Lestari, pemilik RUMA Kombucha.

Nama RUMA bukan sekadar label. Menurut Dian, kata ruma diambil dari bahasa Biak yang berarti rumah bersama. Makna ini sejalan dengan visinya untuk menghadirkan produk sehat yang membawa semangat kebersamaan dan manfaat bagi banyak orang.

Selain itu, RUMA juga merupakan singkatan dari “Raga Untuk Memuji Allah”, yang mencerminkan dimensi spiritual di balik setiap botol kombucha yang dihasilkan.

“Kami ingin produk ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tapi juga menjadi bentuk rasa syukur atas anugerah alam Papua,” ungkap Dian.

RUMA Kombucha berupaya mengangkat bahan-bahan lokal Papua yang kaya manfaat namun jarang diolah oleh masyarakat.
Salah satu inovasinya adalah penggunaan sarang semut, tanaman khas Papua yang biasanya hanya dikonsumsi dalam bentuk seduhan teh.

“Kami ingin mengubah tradisi menjadi inovasi. Anak muda biasanya jarang melirik sarang semut, padahal manfaatnya luar biasa. Kami olah menjadi kombucha yang enak dan menyehatkan,” jelas Dian.

Selain sarang semut dari Sota, Merauke, RUMA juga menggunakan bahan alami lain seperti nanas dari Bokondini, stroberi dari Wamena, pinang dari Tablanusu, dan berbagai rempah dari Arso. Semua bahan tersebut dipasok langsung dari masyarakat lokal Papua, termasuk mama-mama pengrajin dan petani kecil.

“Kami ingin setiap botol RUMA Kombucha membawa cerita dari tanah Papua. Dari hasil bumi, dari tangan masyarakat, untuk kesehatan semua orang,” tambahnya

Saat ini, produk RUMA Kombucha telah dipasarkan di sembilan kota besar di Papua, termasuk Freeport, yang banyak dihuni oleh warga internasional.

Permintaan yang meningkat menunjukkan bahwa produk lokal Papua mampu bersaing di pasar modern dan disukai oleh berbagai kalangan.

RUMA Kombucha juga telah memanfaatkan platform digital dan marketplace untuk memperluas jangkauan pasar.
Dian mengungkapkan, dukungan dari Bank Indonesia membantu mereka dalam hal literasi digital dan strategi pemasaran.

“Kami dibina oleh BI untuk belajar digitalisasi. Sekarang produk kami sudah dipasarkan di luar Papua, seperti Bali dan Jakarta, bahkan mulai diekspor ke Papua Nugini,” katanya.

Selain itu, RUMA juga bekerja sama dengan Bank Mandiri, melalui aplikasi Livin’ by Mandiri, sebagai bentuk dukungan perbankan terhadap UMKM Papua yang berorientasi global.

Lebih dari sekadar minuman, RUMA Kombucha membawa misi gastronomi diplomasi — memperkenalkan kekayaan alam dan budaya Papua ke dunia melalui cita rasa.

“Melalui minuman ini, saya ingin orang tahu bahwa di Papua ada sarang semut, ada pinang, ada rempah-rempah yang luar biasa,” ujar Dian.

“Suatu hari nanti, saya ingin mereka bercerita tentang keindahan Papua lewat rasa yang mereka temukan di RUMA Kombucha.”

Dengan lebih dari 50% tenaga kerja berasal dari masyarakat Papua, RUMA Kombucha tumbuh menjadi contoh nyata bagaimana produk lokal bisa membawa manfaat ekonomi, kesehatan, dan kebanggaan budaya bagi daerahnya.

“RUMA Kombucha bukan hanya sekadar produk,” tapi perjuangan kami untuk menjadikan minuman ini sebagai warisan budaya Papua yang mendunia.”tutupnya(VN)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *