Example floating
-----
KABAR SENTANIOlahragaUncategorized

Atlet NPCI Jayapura Berjuang di Tengah Keterbatasan

369
×

Atlet NPCI Jayapura Berjuang di Tengah Keterbatasan

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua III DPRK Jayapura, Nelson Yohosua Ondi saat bernyanyi bersama atlet difabel di Sekretariat NPCI Kabupaten Jayapura, Sabtu 06 September 2025.

Paraparatv.id |Sentani| – Di balik deretan medali yang berhasil diraih para atlet difabel Kabupaten Jayapura, tersimpan kisah perjuangan yang penuh keterbatasan. National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Jayapura terus melahirkan talenta-talenta olahraga yang mengharumkan nama daerah di kancah nasional. Namun, hingga kini, perhatian dari pemerintah daerah masih terasa jauh dari cukup.

Berlatih di Halaman Warga

Pembina Atlet NPCI Kabupaten Jayapura, Katerina Wally, mengisahkan bahwa fasilitas latihan layak masih sebatas mimpi. “Untuk latihan saja, kami harus menumpang di halaman rumah warga di Bukit Foromokho. Anak-anak ini adalah atlet yang kami bentuk bukan hanya fisiknya, tapi juga mental dan psikologis mereka. Meski dalam keterbatasan, mereka terus berusaha berprestasi,” ungkapnya dengan nada getir.

Keterbatasan sarana membuat kreativitas menjadi kunci. Saat bersiap menghadapi kompetisi lempar lembing di Jawa Tengah, para atlet harus berlatih di pekarangan rumah warga yang dipinjam secara sukarela. “Kalau kami tidak siap, atlet tidak bisa ikut event. Jadi kami hanya bisa tekun, sabar, dan terus berlatih,” kata Katerina.

Katerina Wally, pembina atlet difabel saat menyampaikan aspirasnya kepada Wakil Ketua III DPRK Jayapura di Sekretariat NPCI Kabupaten Jayapura.

Bertarung di Luar Daerah dengan Segala Kekurangan

Tidak hanya di kampung halaman, tantangan juga dirasakan saat atlet berlaga di luar daerah. Biaya terbatas dan fasilitas minim membuat perjuangan semakin berat. Namun semangat mereka tidak pernah padam. “Kami ini memang penyandang disabilitas dengan banyak kekurangan. Tapi kami percaya pemerintah punya mata, telinga, dan tangan untuk menolong. Jangan sampai ikut menutup mata terhadap jerih payah kami,” tambahnya.

Meski begitu, ada secercah harapan. Ketua NPCI Kabupaten Jayapura berusaha membuka jalan agar para atlet dapat memanfaatkan fasilitas kolam renang milik TNI, sebuah langkah berani demi masa depan olahraga difabel di daerah ini.

Suara Wakil Rakyat

Aspirasi ini akhirnya sampai ke telinga wakil rakyat. Dalam kunjungan kerja ke sekretariat NPCI Kabupaten Jayapura, Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Jayapura, Nelson Yohosoa Ondi, mendengar langsung keluhan dari para atlet dan pembina.

Nelson menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak para atlet difabel. “Saya akan mendorong pemerintah daerah agar memberikan perhatian serius bagi atlet-atlet kita yang sudah mengharumkan nama Jayapura di kancah nasional. Mereka tidak boleh dibiarkan berjuang sendirian,” tegasnya.

Tak hanya itu, Nelson berjanji akan menjalin komunikasi dengan Lanud Silas Papare untuk membuka akses penggunaan fasilitas olahraga milik TNI. “Kita ingin para atlet ini punya tempat latihan yang layak, tidak lagi berpindah-pindah dari halaman rumah ke halaman rumah,” tambahnya.

Wakil Ketua III DPRK Jayapura, Nelson Ondi saat bertemu dengan Atlet NPCI Kabupaten Jayapura.

Harapan di Tengah Keterbatasan

Di balik perjuangan panjang, para atlet NPCI Kabupaten Jayapura tetap menunjukkan keteguhan. Prestasi demi prestasi mereka bukti nyata bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk mengharumkan nama daerah.

Kini, yang mereka butuhkan bukan hanya tepuk tangan usai meraih medali, tetapi juga keberpihakan nyata dari pemerintah daerah: fasilitas yang memadai, dukungan logistik, dan perhatian berkelanjutan.

“Pemerintah itu ibarat orang tua bagi kami. Kami butuh mereka hadir, bukan hanya menonton dari jauh,” pungkas Katerina. (Arie)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *