Example floating
Example floating
Kesehatan

Departemen Kesehatan Jerat Papua dan New Zeland Head OF Embassy Fund Latih Tenaga Kesehatan Masyarakat untuk Wilayah Terisolir dari Akses Kesehatan

295
×

Departemen Kesehatan Jerat Papua dan New Zeland Head OF Embassy Fund Latih Tenaga Kesehatan Masyarakat untuk Wilayah Terisolir dari Akses Kesehatan

Sebarkan artikel ini

Paraparatv.id | Jayapura | Jaringan Kerja Rakyat Papua (JERAT) dan New Zeland Head Of Embassy Fund melalui Departemen Kesehatan menggelar pelatihan bagi tenaga Kesehatan masyarakat bagi orang yang rentan wanita,pria dan anak pemantauan penyakit menular dan kekerasan berbasis gender.

Pelatihan yang berlangsung di Kota Jayapura tersebut di ikuti oleh 19 orang kader kesehatan masyarakat yang berasal dari kabupaten Tolikara, Yahukimo, Kabupaten Mamberamo Tengah, Puncak Jaya.

Penanggung jawab kegiatan Rumboy Werimon saat di temui di sela-sela pelatihan di maksud mengatakan bahwa peserta yang di libatkan dalam pelatihan ini merupakan mereka yang berada di wilayah terisolasi dan kesulitan akses pelayanan Kesehatan dan aksesnya terbatas.

“ kami melatih khususnya bagi mereka yang berada di daerah terisolasi, dan akses pelayanan Kesehatan terbatas sehingga mereka dapat menjadi kader dan tenaga Kesehatan di kampung mereka “ ungkap Rumboy Werimon rabu,(23/4/2025).

Berbagai kader yang terlibat dalam pelatihan di maksud jelas Rumboy, berasal dari latar belakang yang berbeda-beda ada yang berprofesi sebagai tenaga kader Kesehatan, Pendeta, dan kader yang berada di puskeskesmas terdekat.

“ mereka berasal dari profesi berbeda ada kader Kesehatan, pendeta, tenaga kader kesehatan di puskesmas terdekat dan masyarakat adat di wilayah mereka tinggal “ katanya.

Pelatihan yang sama pernah di lakukan pada februari 2025 untuk 8 kader Kesehatan masyarakat yang berasal dari Intan Jaya,Dogiyai dan Deiyai.

Rumboy Werimon juga menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan yang di lakukan lebih kepada pendekatan budaya dan sosial wilayah setempat, sehingga kader yang berada di wilayah terisolir dimaksud dapat melakukan pendekatan lebih maksimal dikarenakan mereka yang lebih mengenal budaya dan adat istiadat setempat.

“kami mencoba mengajak mereka untuk melakukan pendekatan-pendekatan sederhana sesuai budaya dan adat istiadat untuk mendiaknonasa dan melakukan tindakan awal , lebih khususnya lagi mereka lebi mengenal penyakit-penyakit menular “ jelas Rumboy.

Ditambahkan Rumboy kategori penyakit menular yang di latih dalam pelatihan kader Kesehatan tersbut yakni penyakit HIV/AIDS, Kusta, dan malaria, hepatitis, spilis dan pemahaman gisi sesuai tempat tinggal peserta (makanan local).

Kegiatan pelatihan ini berlangsung dari tanggal 21-26 april 2025 di kota Jaya dengan melibatkan fasilitator atau tenaga pengajar yang berasal dari tenaga medis dan kader Kesehatan kampung serta Dokter Spesialis.

Rumboy berharap kader Kesehatan yang di latih jika Kembali ke wilayahnya masing-masing agar bisa menjadi informan bagi pusat-pusat pelayanan Kesehatan di wilayah setempat, selain itu mereka juga dapat mengakses pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat adat yang jauh dari akses pelayanan Kesehatan.

“ mereka benar-benar yang di latih merupakan kader-kader Kesehatan yang jauh dari akses pelayanan Kesehatan, sangat terisolir di wilayah terpencil sehingga dilatih dan bisa membantu masyarakatnya“ harap Rumboy.

dr. Agnella Chingwaro salah satu fasilitator dan pemateri pada pelatihan tersebut menegaskan bahwa, kader Kesehatan yang di latih sangat di butuhkan untuk membantu menyelamatkan orang lain, sehingga stigma penyakit menular dapat di tekan dan di putus.

“demi penyelematan bapa ibu di latih sebagai informan bapa ke kampung jadi penyambung lidah kepada Masyarakat adat “ tegas dr. Agnella Chingwaro.

Penyakit menular yang di maksud sebagai salah satu penyakit yang menjadi bahaya di tengah Masyarakat adalah penyakit seperti HIV/AIDS, Kusta, Hepatitis, Malaria.

dr. Angela mengajak kepada kader Kesehatan dan Masyarakat adat untuk mendorong orang-orangg yang terinfeksi penyakit menular agar memeriksakan dirinya ke fasilitas Kesehatan terdekat, sehingga menekan anggka penularan dan angka kematian di tengah Masyarakat.

“kita harus mendorong orang-orang kita agar mereka mau memeriksa dan berobat sehingga menekan angka penularan dan kematian “ imbuhnya.(*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *