Paraparatv.id | Keerom | Di bawah langit biru yang menaungi hamparan tanah Papua, suasana berbeda terlihat di Kampung Yuwainda. Pos Karang Satgas Yonif 512/QY bersama masyarakat setempat bahu membahu melakukan penyuburan lahan, bukan dengan pupuk kimia mahal, tapi dengan bahan sederhana yang penuh makna, abu sisa pembakaran dari dapur-dapur warga. Kamis, (24/4/2025).
Abu yang selama ini hanya dianggap limbah, kini disulap menjadi pupuk alami, simbol pemanfaatan kearifan lokal dan semangat mandiri. Lahan yang disuburkan rencananya akan ditanami jagung, sebagai sumber pangan sekaligus lambang harapan akan kehidupan yang lebih sejahtera.
Bapa Rubben Girbes, pemilik lahan, tampak terharu melihat kebersamaan yang tumbuh bersama tanaman harapan itu.
“Saya tidak pernah sangka, abu dapur bisa jadi sesuatu yang berarti begini. Tapi yang paling berharga, bukan cuma pupuknya… tapi rasa persaudaraan yang tumbuh bersama tanah ini. Terima kasih anak-anak TNI, kalian tanam harapan, bukan cuma jagung.”
Dari abu dapur, lahirlah benih harapan. Dari hati yang menyatu, tumbuhlah masa depan.(*)
