Example floating
Example floating
Peristiwa

Babak Baru Dugaan Kasus Pencabulan Oknum Peserta Pilkada Kabupaten Jayapura

16552
×

Babak Baru Dugaan Kasus Pencabulan Oknum Peserta Pilkada Kabupaten Jayapura

Sebarkan artikel ini
Tokoh Agama, Kabupaten Jayapura, Pdt. Joop Suebu.
Example 468x60

Paraparatv.id | Sentani | Dugaan kasus pencabulan yang menyeret nama oknum calon wakil bupati Jayapura terpilih berinisial HY bakal memasuki babak baru setelah aduan yang disampaikan oleh korban dan keluarga ditolak mentah-mentah oleh aparat kepolisian yang bertugas di Mapolres Jayapura pada hari Selasa 03 Desember 2024 lalu.

Alasan penolakan laporan ataupun aduan tersebut juga menjadi suatu hal yang sangat disayangkan, bukan hanya oleh keluarga korban namun juga publik di Bumi Khenambay Umbay. Dimana menurut salah satu keluarga korban yang turut mendatangi Polres Jayapura kala itu aduannya tidak dapat ditindaklanjuti oleh Polres Jayapura karena saat itu sedang ada pleno perhitungan suara hasil Pilkada serentak 27 November.

Kasat Reskrim Polres Jayapura, AKP Arrya Nusa Hindrawan yang ditunggu hingga dua hari pun tidak memberikan jawaban ketika dikonfirmasi perihal adanya dugaan kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur yang ditolak laporannya oleh lembaga kepolisian itu.

Terbaru, salah satu tokoh agama di Kabupaten Jayapura, Pdt. Joop Suebu yang juga merupakan paman dari korban pun ikut angkat suara perihal dugaan kasus tersebut. Dirinya mempertanyakan tugas dan tupoksi dari Kepolisian Resor Jayapura yang menurutnya tebang pilih dalam menangani suatu kasus.

Bahkan Pdt. Joop Suebu juga mempertanyakan apakah seluruh aparat kepolisian yang bertugas di Polres Jayapura hanya ditugaskan untuk mengawal pelaksanaan Pilkada serentak saja, sehingga persoalan yang terjadi di tengah masyarakat dapat diabaikan begitu saja.

“Selama ini polisi gembar-gembor bahwa mereka adalah pelindung dan pengayom masyarakat. Tapi kenapa ketika anak kami datang untuk mengadu dan meminta perlindungan atas persoalan yang dia hadapi ke Polisi dia dan mama tua saya harus disuruh melapor ke Polda Papua ini sungguh tidak adil” katanya saat ditemui paraparatv.id di salah satu kafe yang ada di Kota Sentani.  

Untuk itu, kata Pdt. Joop Suebu hari Senin mendatang dirinya akan langsung mendampingi korban untuk datang kembali ke Mapolres Jayapura untuk mengadukan persoalan yang sama.

Diapun berharap, sekiranya Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasatekay dan seluruh jajarannya agar dapat menseriusi kasus yang akan dilaporkan ini.

“Dan harus segera diproses, kalau memang masih juga mengarahkan kami untuk melapor ke Polda Papua biarkan publik yang menyimpulkan sendiri ada apa dibalik semua ini” tegasnya.

Lebih jauh Pdt. Joob Suebu mengungkapkan, dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum calon wakil bupati Jayapura terpilih ini bukan hanya sekali dialami oleh keponakannya itu, namun kejadian itu sudah terjadi sejak Mei tahun 2024.

Menurutnya korban selalu dipaksa oleh pelaku untuk berhubungan layaknya pasangan suami istri. Dan kejadian itu terjadi berulang kali di dalam mobil milik pelaku.

“Bahkan pernah sekali pelaku mendatangi rumah korban dengan alibi ada bantuan sembako dari Partai sehingga perlu mengajak salah satu keluarga untuk mengambil sembako itu, namun karena saat itu nenek korban meminta untuk ikut, akhirnya pelaku membuat scenario baru dengan memberi uang kepada nenek korban untuk membeli sembako sendiri di toko dan saat nenek korban turun dari mobil untuk berbelanja pelaku langsung memaksa korban untuk beruhubungan” ungkapnya.

“Jadi ini adalah perbuatan yang sangat bejat, oleh sebab itu saya minta Polres Jayapura dapat menseriusi persoalan ini, jika hari Senin nanti kami masih diarahkan untuk melapor ke Polda Papua, saya mewakili keluarga besar akan melaporkan langsung ke satuan yang lebih. Bukan hanya Polda Papua, tapi langsung ke Mabes Polri” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasatekay ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (14/12) pagi mengemukakan bahwa mengenai dugaan kasus pelecehan itu pihaknya sudah mengarahkan agar keluarga korban untuk melapor ke Polda Papua.

“Itu sudah diarahkan untuk melapor ke Polda bang, karena ada kaitannya dengan Pemilu. Tapi kayanya itu belum dilapor nanti saya coba cek lagi” singkat Kapolres dalam sambungan telepon pagi tadi. (Arie)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *