Astus Puraro : Aktivis Karbitan Perlu Belajar Teknologi
Paraparatv.id |Sentani| – Berkaitan dengan Polemik rekaman suara berdurasi Sembilan menit yang diduga merupakan suara Penjabat Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait, sejumlah aktivis Papua yang menamakan diri sebagai Koalisi Peduli Demokrasi Papua bakal melakukan aksi demonstrasi ke Kantor Gubernur Papua pada hari Selasa 05 November mendatang.
Menyikapi hal tersebut, Pemuda Distrik Sentani Timur, Astus Puraro angkat suara. Dia menyatakan bahwa rekaman suara yang beredar itu belum tentu milik Penjabat Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait.
“Ini jaman teknologi sudah sangat canggih, para aktivis kacangan, karbitan dan kancingan ini sepertinya kurang mengikuti perkembangan teknologi. Atau bisa saja mereka yang sengaja membuat rekaman itu dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk menjatuhkan yang bersangkutan” kata Astus saat ditemui di kediamannya, Jumat 01 November 2024.
Oleh sebab itu, dia meminta kepada para aktivis tersebut untuk tidak bertindak gegabah dalam melakukan aksi demonstrasi. Karena dirinya menilai bahwa apa yang dilakukan ini tidak memiliki dasar yang kuat selama belum dapat dipastikan.
Astus juga mengaku bahwa dirinya cukup ragu jika para aktivis-aktivis ini murni bertindak untuk kepentingan demokrasi di Papua.
“Kalau nanti mereka mau lakukan aksi, saya harap Polisi bisa screening mereka terlebih dahulu. Screening yang saya maksud bukan soal Kesehatan tapi soal keterlibatan para aktivis kacangan ini apakah mereka terlibat dalam politik ataupun partai tertentu atau tidak”
“Kalau mereka bersih dari Parpol ataupun pasangan calon tertentu dalam pilkada ini, khususnya Pilkada Provinsi Papua ya silahkan saja mereka melakukan aksi. Tapi kalau mereka terafiliasi dengan Pasangan Calon tertentu saya minta Aparat keamanan untuk dapat menindak tegas mereka” tambahnya.
Dia juga menambahkan, dirinya bersama pemuda lainnya di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura akan menghadang masa di depan Stadion Lukas Enembe jika ada masyarakat Kabupaten Jayapura yang terlibat dalam aksi yang akan dilaksanakan itu.
“Kami akan hadang, jadi saya minta jangan perkeruh suasana menjelang Pilkada serentak tahun 2024. Pilkada adalah Pesta rakyat jangan buat konflik di tanah ini” tutup Astus.
Dirinya juga meminta agar masyarakat dari Kabupaten Jayapura yang berdomisili di Kota Sentani untuk tidak ikut dalam aksi tersebut karena wilayah pemerintahan Kota Jayapura bukan di Kota Sentani dan 18 distrik lainnya yang ada di Kabupaten Jayapura. (Arie)