Paraparatv.id | Jayapura | Calon Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano (BTM) menyampaikan pidato pertamanya, usai Pemilukada berlangsung 27 November kemarin.
Dalam pidatonya BTM memanjatkan syukur, yang telah menuntun langkah juangnya bersama calon Wakil Gubernur Yermias Bisai (YB) hingga selesai hari pemungutan suara.
“Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sang Penguasa Langit dan Bumi, yang senantiasa menuntun langkah-langkah kita di atas tanah Papua yang diberkati ini,” ujar BTM di Jayapura, Kamis (28/11/2024).
Kepada masyarakat Provinsi Papua dari daratan Tabi sampai Saireri, BTM meminta uantuk menjadikan Papua sebagai rumah, jiwa dan harapan.
Dikatakan, suara rakyat adalah nyawa demokrasi. Dan setiap tetes keringat yang dicurahkan, setiap langkah menuju TPS, adalah sebuah janji, bahwa masa depan Papua ada dalam genggaman rakyat.
“Dengarkanlah rakyat Papua yang saya cinta, perjalanan ini belum selesai. Demokrasi kita belum mencapai garis akhir. Kita sedang berada di titik krusial yang akan menentukan apakah suara-suara rakyat akan berdiri tegak, atau tenggelam dalam gelombang manipulasi,” papar BTM.
BTM menyebutkan, pemilihan yang baru saja berlangsung menyisakan catatan penting dan pelajaran besar yang harus direnungkan. Salah satunya kata dia, adalah rendahnya tingkat partisipasi pemilih.
Dikatakan, ribuan suara memilih untuk diam, atau terdiam oleh berbagai alasan. Suara-suara ini tidak hanya hilang sebagai angka, tetapi membuka celah bagi mereka yang ingin mengoyak demokrasi dengan cara-cara yang curang.
“Ingatlah saudara-saudaraku, demokrasi adalah amanah. Setiap suara yang kalian berikan bukan sekadar hak, tetapi titipan kepercayaan dari rakyat Papua kepada masa depannya,” kata BTM.
Dirinya mengatakan, jika suara-suara ini hilang, disalahgunakan, atau dimanipulasi, maka yang dirugikan bukan hanya calon tertentu, tetapi seluruh rakyat Papua.
BTM juga mengajak rakyat untuk menjaga suara mereka tetap utuh hingga akhir proses. Dan jangan membiarkan suara yang sudah diperjuangkan dengan kerja keras hilang di perjalanan atau tergantikan oleh tangan-tangan kotor.
Menurutnya Papua kini sedang diuji. Tetapi dirinya mengaku percaya pada kekuatan rakyat yang sudah harus bersatu, untuk menjaga keadilan, dan memastikan demokrasi berdiri dengan kepala tegak.
“Proses ini mungkin penuh tantangan. Tetapi jika kita melangkah bersama, Papua akan menjadi simbol kekuatan rakyat yang tak terkalahkan,” paparnya.
Dalam pidatonya, BTM mengajak rakyat Papua untuk menjaga demokrasi dengan hati yang tulus, dengan semangat yang menyala, dan dengan keberanian yang tidak tergoyahkan. Karena menurutnya ini bukan sekadar perjuangan politik, namun perjuangan martabat.
Dikatakan tidak ada kemenangan tanpa kerja keras, tidak ada keadilan tanpa keberanian, dan tidak ada masa depan tanpa persatuan.
“Papua adalah milik kita semua, dan kita memiliki tanggung jawab untuk membangun masa depan yang berakar pada kejujuran, keadilan, dan kebanggaan,” sebut BTM.
Dirinya juga meminta rakyat Papua jadikan momen Pemilukada ini sebagai bukti, bahwa Papua bukan hanya tanah yang kaya akan sumber daya, tetapi juga tanah yang menjadi simbol keberanian dan persatuan.
“Bersama-sama, kita akan menjaga suara rakyat, menghadapi tantangan dengan keberanian. Dan membawa Papua melangkah menuju masa depan yang gemilang. Viva Papua, Viva Demokrasi, demi Papua yang adil, sejahtera, dan penuh harapan,” tutup BTM.(ER)