Paraparatv.id | Keerom | Program percepatan eliminasi malaria di Kabupaten Keerom terus dilakukan oleh Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) Region Papua SR Wilayah Keuskupan Jayapura-1.
Kini melalui SSR Dekenat Keerom-2, sejumlah komitmen disusun bersama masyarakat dalam kegiatan rapat koordinasi di Kampung Yaturaharja Arso X, Kabupaten Keerom, Papua.
Pertemuan yang terlaksana di ruang kantor Kampung Yaturaharja itu juga diikuti langsung oleh sejumlah Tokoh Masyarakat, Dinas Kesehatan serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Keerom, pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Misi pengentasan malaria di Keerom dapat terlaksana baik melalui kolaborasi lintas sektor maupun partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Hal tersebut diakui oleh Program Manager SSR Dekenat Keerom-2, Kristmas Tawurutubun.
“Upaya penanggulangan yang intensif dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk menurunkan angka kesakitan malaria yang ada di Keerom,” katanya.
Lewat komitmen dan kolaborasi bersama lintas sektor itu, Perdhaki bertekad agar kehidupan masyarakat di Kampung Yaturaharja dapat terbebas dari ancaman penyakit malaria.
Kristmas menjelaskan bahwa program kerja yang telah berjalan selama ini yaitu dalam aspek pengobatan, pencegahan serta sosialisasi. Bukan hanya Kampung Yaturaharja tetapi pada 90 kampung wilayah kerja Perdhaki di Kabupaten Keerom.
“Termasuk pentingnya kebijakan malaria di tingkat kampung. Hari ini bisa kita lihat, Perdhaki duduk bersama kepala kampung dan tokoh masyarakat untuk menyusun peraturan eliminasi malaria di tingkat kampung,” jelasnya.
Kepala Kampung Yaturaharja Arso X, Imbang Warsiman mengapresiasi pertemuan koordinasi yang dilakukan oleh Perdhaki. Ia mengaku ini merupakan satu langkah baik yang diambil dengan melibatkan semua elemen masyarakat.
Imbang pun menyambut baik usulan rencana pembuatan Peraturan Kampung (Perkam) Yaturaharja tentang Eliminasi Malaria yang diusul SSR Dekenat Keerom-2 melalui proses diskusi dan koordinasi lebih lanjut.
“Kalau mengenai Perkam, kami akan coba berdiskusi lagi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat agar berkesinambungan, apa yang diprogramkan Perdhaki dan pemerintah daerah dapat sejalan,” terangnya.
Imbang berharap kedepannya agar masyarakat sendiri dapat menyaksikan turunnya angka malaria di kampung Yaturaharja (AY/KT).
