Paraparatv.id |Sentani| – Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 79, Yayasan Colo Sagu Papua berupaya menggelorakan semangat pelestarian lingkungan melalui program tanam sagu.
Hal ini dilakukan karena saat ini di tengah pesatnya pembangunan di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura banyak dusun sagu yang dieksploitasi untuk pembangunan.
Ketua Yayasan Colo Sagu Nusantara, Fredrickus Macklariboen ditemui di sela kegiatan yang dilaksanakan di Susun Sagu Bityai Pai Selasa pagi mengemukakan selain untuk melestarikan lingkungan tujuan dari kegiatan ini adalah agar seluruh masyarakat Papua kembali ke pangan lokal.
Hal ini dikatakannya karena di era globalisasi saat ini banyak masyarakat Papua yang telah meninggalkan makanan lokal terlebih khusus yang berbahan dasar sagu.
Selain itu, perlu adanya pemahaman kepada warga mengenai bagaimana caranya untuk mengolah makanan dari bahan dasar sagu yang dapat diproduksi sehingga memiliki nilai ekonomis.
“Tujuan utamanya berkaitan dengan keseimbangan. Antara keseimbangan pertumbuhan masyarakat, keseimbangan hutan dan juga keseimbangan bahan makanan pokok, kita lihat ini dengan harapan untuk mengembalikan sagu pada posisinya paling tidak di meja makan itu jangan ada menu (makanan) yang lain sagu juga (harus) ada itu harapan kami” tuturnya.
“Kita mengkampanyekan terkait dengan makan sagu tapi kalau tidak ada keseimbangan dengan Budi daya sagu, tentunya ini tidak berimbang. Kita tahu sendiri, usia produktif dari sagu itu puluhan tahun diatas 15 tahun dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dalam 10 – 15 tahun inikan pembangunan cukup cepat nah ini yang kita harapkan dengan tanam sagu kota harapkan juga para penggiat sagu dan juga pemerintah paling tidak kita bisa menemukan formula yang baik untuk mempersingkat usia produktif daripada sagu di tanah Papua” ucapnya.
Ditambahkannya, meski Papua kaya akan varian sagu namun perlu adanya tindakan yang lebih agar sagu tidak hanya menjadi bahan makanan saja tetapi juga menjadi bahan yang berguna untuk melengkapi kehidupan masyarakat di tanah Papua.
Lebih lanjut dikatakannya, diperlukan teknologi tepat guna yang dapat digunakan sehingga sagu memiliki nilai yang baik dan berdampak kepada masyarakat.
Disinggung mengenai pendampingan, mantan Kapolres Jayapura ini menyatakan bahwa banyak pihak yang sudah melakukan pendampingan kepada masyarakat adat pemilik dusun sagu, salah satunya berkaitan dengan pengolahan sagu yang digunakan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Terkait dengan yang lain itu memang perlu penanganan teknis yang lebih dalam. Informasi yang kita dapat, dulu sudah pernah ada orang kirim batang sagu ke jepang untuk dibuat cover pesawat nah ini yang mungkin memang harus dikembangkan kembali karena kita lihat bahwa batang sagu atau sisah pelepah sagu selama ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Nanti kita akan diskusi dengan pemerintah provinsi dan di diskusi itu kita akan lihat potensi mana yang bisa digali dan di manfaatkan dari pohon sagu itu sehingga punya nilai ekonomis bagi masyarakat” tambahnya.
Ditempat yang sama, Asisten III Bidang Umum Setda Provinsi Papua, Derek Hagemur menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi Papua akan sangat mendukung apa yang saat ini tengah diupayakan oleh Yayasan Colo Sagu Papua.
Mewakili Pemerintah Provinsi Papua, dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua Yayasan Colo Sagu Papua yang memberikan perhatian khusus untuk budidaya dan pelestarian dusun sagu di Provinsi Papua//
Karena menurutnya, selain menjadi makanan pokok bagi masyarakat Papua, Sagu juga menjadi lambang atau penanda bagi orang Papua.
“Pemerintah Provinsi Papua bersyukur kepada para penggiat dan pemerhati sagu, salah satunya adalah ketua Yayasan Colo Sagu, tentu dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura yang memberikan ruang dan perhatian khusus untuk sagu baik dalam konteks alam maupun di budidayakan. Hari ini Yayasan Colo Sagu mempelopori kita untuk budidaya sagu. ini adalah suatu langkah baik dan tepat ditengah derasnya pembangunan yang pesat dan akan mencari lahan tapi masih ada pemerhati sagu yang memberikan perhatian yang serius bagi kita semua” katanya.
“Karena itu Pemerintah Provinsi Papua sangat berterimakasih dan tentu saja akan mendukung program-program budidaya sagu ataupun program lainnya yang berkaitan dengan sagu baik budidaya maupun olahan yang bisa menjadi panganan atau makanan apapun atau menjadi apa saja, Pemerintah Provinsi Papua pada dasar akan sangat mendukung dan mendorong tumbuh kembangnya UMKM apalagi UMKM dari sagu ini akan menjadi sesuatu yang sangat baik dan tentu kami akan terus mengupayakan agar sagu dapat menjadi pendapatan yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat” ujarnya.
Dalam kegiatan yang digelar itu, Yayasan Colo Sagu Papua menanam 79 pohon sagu berbagai jenis yang hanya ada di Tanah Papua, untuk diketahui tanaman Sagu sendiri memiliki 39 spesies yang berbeda-beda dan dan mayoritas dari 39 spesies sagu itu hanya ada di Tanah Papua. (Redaksi)