Paraparatv.id |Sentani| – Wacana pemalangan sejumlah sekolah oleh pemilik ulayat kembali mencuat menjelang tahun ajaran baru medio Juni 2024 ini.
Kabar pemalangan sekolah yang santer terdengar adalah pemalangan yang akan dilakukan oleh salah satu pemilik hak waris tanah dari SMP Negeri 1 dan SMK Negeri 1 Sentani.
Dimana sebelumnya pada tahun 2022 lalu, persoalan SMP Negeri 1 Sentani sempat viral di seantero Republik Indonesia karena untuk menyelesaikan persoalan tanah dari bangunan sekolah itu Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo terpaksa harus turun tangan.
Terbaru keluarga pemilik hak waris tersebut sempat menyatakan akan menyurati Wakil Presiden Indonesia terpilih, Gibran Rakabuming Raka yang tidak lain merupakan putra dari Presiden Ke 7 untuk kembali menyelesaikan kontrak tanah dari SMP Negeri 1 dan juga pelunasan tanah lain tempat ratusan siswa SMK Negeri 1 Sentani mengenyam pendidikan kejuruan.
Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo disinggung mengenai wacana Pemalangan sekolah yang akan dilakukan oleh oknum warga itu menyampaikan bahwa semua hal dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan dialog.
“Semua terkait keberadaan gedung pemerintahan dan sekolah maupun pusat pelayanan kemasyarakatan sepanjang kita bisa duduk berbicara untuk menyelesaikan semua itu mari kita duduk bersama untuk menyelesaikannya” kata Triwarno di Lapangan Apel Kantor Bupati Jayapura, Sabtu (15/05) malam.
Oleh sebab itu dia memohon kepada semua pihak untuk tidak melakukan pemalangan-pemalangan yang menghalangi pelayanan baik itu pendidikan maupun kesehatan.
Hal ini disampaikannya karena jika pemalangan itu terjadi khususnya di SMP Negeri 1 dan SMK Negeri 1 Sentani akan berdampak pada kwalitas SDM di Kabupaten Jayapura.
Dimana menurutnya, pembentukan SDM di Kabupaten Jayapura dihasilkan dari pendidikan di dua tingkat sekolah itu baik SMP, SMA/SMK.
Berdasarkan catatan paraparatv.id persoalan pemalangan di SMP Negeri 1 Sentani pada tahun 2022 lalu diselesaikan pembayarannya oleh Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo melalui Polda Papua.
Usai pembayaran dilakukan, aktivitas belajar mengajar di sekolah itu kembali dilaksanakan ditandai dengan upacara bendera yang dipimpin oleh seorang Jenderal TNI.

Yang memimpin upacara tersebut adalah Danrem 172/PWY kala itu yakni Brigadir Jenderal TNI Juinta Omboh Sembiring.
Upacara bendera diikuti 830 pelajar dan 53 guru itu dilaksanakan setelah sempat dipalang selama sembilan bulan hingga orang tua dan para pelajar melakukan aksi Rabu (31/08/2022) saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kabupaten Jayapura.
Sembiring usai memimpin upacara berharap dengan palang dibuka maka aktivitas belajar dan mengajar dapat berlangsung tanpa gangguan. “Belajar dengan sungguh-sungguh hingga tercapai cita-cita kalian,” kata dia kala itu. (Arie)