Paraparatv.id | Jayapura | Uskup Jayapura Mrg. Yanuarius Theofilus Matopai You bersama Pj. Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si meletakan baru pertama dimulainya pembangunan 72 unit rumah bagi korban gempa Jayapura.
Uskup Jayapura, Mrg Yanuarius Theofilus Matopai You, Merasa bersyukur bahwa Pembangunan pemukiman sosial di atas lahan kurang lebih dua hektare bagi 72 warga katolik terdampak gempa di Dok V, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, pada 9 Februari 2023 bisa dilaksanakan.
“Mereka selama tinggal disini akan dibina dengan berbagai keterampilan agar supaya tujuan awal dari menteri sosial itu bisa itu bisa diwujudkan,”ujarnya kepada media usai peletakan batu pertama di Koya Timur Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Senin (4/3/2024).
Pada prinsipnya adalah mereka tinggal
disini nanti ada lahan untuk budidaya pertanian termasuk ternak babi, ayam dan ikan tetapi juga budidaya tanaman sayuran, tanaman holtikultura yang bisa digunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan lokal bagi warga hunian dengan usaha usaha itu bisa membantu kesejahteraan keluarga.
“Selanjutnya, kalau mereka tinggal disini dan sudah mandiri bisa jadi mereka akan pindah keluar nanti diganti lagi dengan orang atau keluarga lain yang siap dan mau diberdayakan,” Katanya.
Dirinya ingin ini sebagai pilot project buka kerja sama dengan kemensos sehingga kalau ini berhasil nanti ingin buka lagi ke tiga titik yang lain, sehingga dalam konsepnya ada empat titik rencananya di wamena, oksibil, pegunungan bintang, arso atau waris.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si, menyampaikan penghargaan apresiasi dan terima kasih atas nama masyarakat dan pemerintah kota Jayapura kepada Kementerian Sosial karena memberi perhatian yang sungguh bagi masyarakat yang terdampak bencana gempa.
“Harapan saya semoga ini berjalan dengan lancar, khusus pembangunannya sampai dengan akhir tahun ini dan tentu ini program yang digagas oleh kemensos bersama dengan keuskupan yaitu untuk pemberdaya ekonomi pertumbuhan ekonomi baru bagi keluarga dan juga masyarakat,”ujarnya
Dirinya berharap agar warga yang akan pindah kesini ikuti apa yang di rencanakan dan diatur oleh Kemensos dan juga pihak keuskupan.
“Supaya berdaya dari sisi ekonomi dan juga memberi kesejahteraan bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya, kami pemerintah kota juga akan mendukung fasilitas yang kurang misalnya dengan permintaan drainase juga lampu nanti kita lihat yang kurang, kita akan masuk kedepannya setelah perumahannya jadi dulu,”ucapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional VI Jayapura, John Herman Mampioper menyampaikan lahan ini seluruhnya sudah dilakukan proses pelepasan adat bahkan sampai di sertifikat sudah menjadi hak milik dari keuskupan Jayapura.
“Dimana diatas tanah ini akan dibangun 72 unit rumah layak huni atau bantuan sosial dalam bentuk perumahan dengan type 36, dengan anggaran biaya kurang lebih sekitar hampir Rp 22 miliar, harapan kami presiden bisa datang untuk meresmikan didampingi oleh menteri sosial paling tidak bulan Oktober 2024 sudah selesai bisa diresmikan dan ini pekerjaan yang di koordinir langsung oleh Keuskupan Jayapura,”ujarnya.
Selanjutnya, harapan dari Bapak Uskup bahwa lahan ini untuk warga hunian mereka tidak berhak mendapat sertifikat tanah, tetapi lahan ini menjadi aset dari Keuskupan Jayapura.
“Sehingga mereka boleh tinggal tetapi kepemilikan lahan ini menjadi hak dari Keuskupan, untuk warga siapapun dia bukan saja Katolik bahkan juga Protestan atau muslim tinggal di sini mereka akan di latih dan untuk durasi waktu akan diatur secara teknis oleh Keuskupan misalnya 3 sampai 5 tahun bahkan mungkin 6 tahun tahapan mereka di sini kalau 6 tahun dia sudah berhasil bisa mandiri mereka bisa pindah silakan nanti diganti yang lain,”Pungkasnya.(VN)