Paraparatv.id | Sentani | Untuk menciptakan penyelenggaraan Pemilu 2024 damai, Organisasi Kepemudaan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Deklarasi Pemilu Damai, di Ballroom Tobati Lantai 7 Grand Abe Hotel, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu, 22 November 2023.
FGD dan deklarasi itu dihadiri Ketua DPN Pemuda Adat Papua Jan Christian Arebo, Tokoh Pemuda Papua Yules Ongge, Ketua PKC PMII Papua Mahfudz, Korwil III GMKI Papua/Papua Barat Mince Oyaitouw dan 30 orang perwakilan organisasi kepemudaan maupun mahasiswa.
Adapun tema acaranya, yaitu “Partisipasi Pemuda Dalam Menjaga Perdamaian Pemilu 2024 di Papua,”.
Dalam momentum itu, Mahfudz selaku Ketua PKC PMII Papua menyampaikan, momentum ini mampu melahirkan gagasan atau barometer dalam menjaga Pemilu Serentak Tahun 2024. Di mana pemilih pemula, yaitu pemuda – pemudi mencapai hampir 40 persen. Namun dalam hal ini, meskipun pemuda-pemudi berbeda pilihan, tetapi kita tetap selalu menjaga kedamaian di tanah Papua.
Senada dengan itu, Jan Cristian Arebo selaku Ketua DPN Pemuda Adat Papua menyampaikan, bahwa berbagai faktor yang terjadi dalam pemilu seperti kerusuhan dan kekacauan yang biasa terjadi pada saat pelaksanaan pesta demokrasi itu sebisa mungkin dapat di hilangkan.
“Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab kita semua sebagai generasi muda untuk memberikan rasa aman pada saat pelaksanaan Pemilu Serentak tahun 2024 nantinya,” kata Jan Arebo.
Ada upaya-upaya dari pihak yang ingin mencoba mengacaukan situasi Kamtibmas, serta upaya provokator yang coba dimainkan oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Oleh karenanya, perlu peran serta dari pemuda untuk melakukan koordinasi terhadap aparat keamanan, baik Polri maupun TNI agar melakukan kegiatan yang menjaga Kamtibmas di wilayah Papua tetap kondusif untuk menciptakan Pemilu yang aman dan damai,” tukasnya.
Ditempat yang sama, Mince Oyaitouw selaku Korwil III GMKI Papua/Papua Barat menyampaikan, partisipasi adalah sebuah peran dalam pengambilan keputusan sebagai pencapaian tujuan. Partisipasi juga bisa dalam bentuk uang, harta benda, tenaga, representatif dan lain-lain.
“Tantangan dalam pemilu 2024 pasti akan banyak terjadi kecurangan, untuk mencegah itu kita perlu ruang diskusi untuk bertukar pikiran dan pendapat. Disitulah peran dari pemuda perlu menyebarkan energi positif, khususnya peran partisipatif dalam menciptakan pemilu yang damai,” ujarnya.
“Untuk menciptakan pemilu damai bukan cuma tanggung jawab penyelenggara pemilu saja, tetapi peran kita semua sebagai pemuda-pemudi yang ada di tanah Papua. Di mana harapan kita sebagai pemuda, karena masa depan negara ini ada di tangan para pemuda yang akan membangun bangsa Indonesia, khsususnya tanah Papua. Walaupun berbeda pilihan, itu bukan menjadi alasan kita untuk saling memusuhi, tapi kita harus sama-sama membangun tanah Papua,” pungkasnya.
Disela-sela kegiatan tersebut, juga dilakukan pembacaan naskah deklarasi Pemilu Damai oleh Mince Oyaitouw selaku Korwil III GMKI Papua/Papua Barat, sekaligus Penandatanganan Deklarasi Pemilu Damai. Berikut poin-poin naskah deklarasinya:
1) KAMI PEMUDA DI TANAH PAPUA MENOLAK SEGALA BENTUK KAMPANYE DALAM BENTUK APAPUN YANG DAPAT MEMECAH BELAH PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
2) KAMI PEMUDA DI TANAH PAPUA MENGAJAK SELURUH MASYARAKAT UNTUK MENOLAK BLACK CAMPAGNE DAN MONEY POLITIK SERTA ISU SARA YANG DAPAT MENCEDERAI PROSES DEMOKRASI DI TANAH PAPUA
3) KAMI PEMUDA DI TANAH PAPUA MENGAJAK SELURUH LAPISAN MASYARAKAT UNTUK MENDUKUNG DAN MENJAGA KEDAMAIAN PEMILU 2024 DI TANAH PAPUA
4) KAMI PEMUDA DI TANAH PAPUA MENGAJAK SELURUH MASYARAKAT AGAR BERSAMA SAMA BERSINERGI DENGAN PENYELENGGARA PEMILU UNTUK MENSUKSESKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS
5) KAMI PEMUDA DI TANAH PAPUA MENGAJAK KEPADA SELURUH MASYARAKAT DI PAPUA AGAR MENJAGA KEDAMAIAN PEMILU DAN MENJAGA KAMTIBMAS SELAMA PENTAHAPAN PEMILU 2024 DANTERUS BERSINERGI DENGAN APARAT TNI/POLRI. (Fan)