Paraparatv.id | Raja Ampat | PT PLN (Persero) terus berkomitmen untuk melistriki daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di seluruh Indonesia. Menggunakan dua Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), PLN berhasil menghadirkan listrik di Kampung Audam dan Kampung Mutus, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Salah satu warga di Kampung Mutus, Yosis Mambraku, mengungkapkan bahwa setelah 22 tahun merasakan gelap, kini masyarakat kampung dan keluarganya dapat menikmati penerangan yang layak. Dirinya bersyukur karena dengan hadirnya listrik saat ini berbagai aktivitas dapat dilakukan dengan mudah.
“Kami merasa senang karena merasakan terang lampu pada malam hari. Dulu kami pakai genset. Tapi itu pun tidak nyala penuh. Biaya bahan bakar juga cukup mahal. Biasanya kami harus bayar Rp50.000,- sampai Rp75.000,- untuk lima liter,” papar Yosis.
Yosis menambahkan bahwa dengan fasilitas listrik yang memadai, masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan dapat menghemat biaya pengeluaran untuk pembelian es batu. Kini mereka bisa menggunakan alat pendingin (freezer) untuk membuat es batu.
“Sekarang kami tidak perlu ke Waisai untuk beli es batu karena bisa produksi sendiri. Kalau berlebih kami pun bisa jual itu (es batu) ke tetangga atau nelayan lain yang tidak punya kulkas. Tentunya ini cukup menghemat biaya pengeluaran. Terima kasih PLN,” ungkap Yosis.
Suplai listrik Kampung Mutus yang memiliki 104 pelanggan dipasok dari PLTS Mutus yang memiliki daya mampu pembangkit 40 kWp dengan beban puncak 6,35 kWp. Sementara itu untuk Kampung Audam yang memiliki 37 pelanggan, kebutuhan listrik dipasok dari PLTS Audam yang memiliki daya mampu pembangkit 10 kWp dnegan beban puncak 3 kWp.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menjelaskan bahwa selama ini warga di dua kampung tersebut masih sulit mendapatkan akses listrik. Hal ini dikarenakan wilayahnya yang cukup jauh dan sulit dijangkau. Penggunaan pembangkit hijau yang dinilai praktis dipilih sebagai jawaban untuk melistriki selain menjadi salah satu upaya PLN untuk mendukung percepatan bauran energi baru terbarukan serta mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060.
”Pemanfaatan energi surya merupakan upaya PLN dalam melistriki masyarakat dengan potensi energi lokal. Didukung kondisi geografis yang memungkinkan, PLN mampu mengembangkan PLTS komunal,” ungkap Budiono.
Dia juga menambahkan pihaknya akan terus melakukan percepatan untuk melistriki desa-desa yang belum berlistrik. Mengingat ketersediaan listrik merupakan salah satu poin penting dalam kebutuhan hidup untuk menunjang akses pendidikan, ekonomi bahkan jangka panjang pertumbuhan bisnis dan industri di daerah.(*/Redaksi)
Gunakan Pembangkit Hijau, PLN Listriki 2 Kampung di Raja Ampat
admin2 min baca