Paraparatv.id | Jayapura | Sebanyak 40 orang calon guru penggerak Angkatan ke-6 telah menjalani Prorgam Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) selama enam bulan.
Klimaks kegiatan tersebut terangkai dalam Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar dalam bentuk pameran.
“Di Lokakarya ke 7 ini adalah dimana Bapak-ibu calon guru penggerak akan mempresentasikan hasil belajarnya selama enam bulan,” tutur Siti Rofiqoh selaku Ketua Panitia Lokakarya 7 saat menyampaikan laporannya.
Ibu yang menduduki jabatan Koordinator Bisnis Daring dan Pemasaran Reguler itu mengatakan, pleno kelulusan calon guru penggerak akan diumumkan pada Mei 2023.
“Tanggal 10 Mei akan dilaksanakan pleno kelulusan, kami berharap bapak-ibu sekalian nanti akan lulus,” kata Siti.
Siti Rofiqoh menjelaskan calon guru penggerak angkatan ke-6 merupakan mutiara sebab, 40 orang tersebut dituntut untuk konsisten pada proses pendidikan dan pelatihan sepanjang setengah tahun.
“Dimulai dari mengikuti seleksi saja itu hal yang tidak mudah, sehingga bapak-ibu ini mereka sudah menempuh pendidikan selama enam bulan on the job training jadi sambil bekerja/mengajar sambil ikuti pendidikan itu bukan hal yang mudah,” kisahnya.
Pada kesempatan itu, Siti menyampaikan agar 40 orang guru terbaik itu dapat diangkat menjadi pemimpin-pemimpin pembelajaran di Kota Jayapura.
“Bapak-ibu sekalian adalah harapan bagi kami dan juga pak menteri (Mendikbud RI), melalui bapak-ibu sekalian calon guru penggerak, calon transformasi pendidikan, kami berharap bapak-ibu bisa melahirkan masa depan anak-anak Indonesia lebih cerah, wajah pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi di masa depan,” pesan dia.
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey turut hadir dalam acara penutupan Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PPGP Angkatan 6 Kota Jayapura. Frans menyampaikan, 40 peserta calon guru penggerak setelah dilantik nanti agar terus melakukan inovasi dalam mengembangkan program pembelajaran yang baru.
“Ini dalam rangka peningkatan kompetensi baik siswa, anak-anak atau juga para guru-guru sendiri secara bebas sesuai sebutan kurikulum saat ini yaitu Merdeka Belajar. Semua dari siswa, guru hanya mendorong, memfasilitasi, mengarahkan, membimbing. Berlaku untuk semua jenjang,” ucapnya.
Frans menyampaikan terima kasih kepada Kepala Balai Guru Penggerak beserta jajarannya atas dedikasi sehingga saat ini telah terbentuk CGP Angkatan ke-6.
“Kebetulan juga kantornya ada di Kota Jayapura, saya menyampaikan terima kasih berkat kerja sama Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota yang terus mendidik dan juga menyiapkan para guru,” lugas Frans.
Ke depan, Frans menyatakan secara bertahap semua sekolah di Kota Jayapura jadi sekolah penggerak.
Dia menilai hal tersebut mampu membentuk kualitas pembelajaran yang kompetitif dengan daerah lain.
“Sehingga hasil (sekolah penggerak) itu kita tidak kalah bersaing tetapi kita memiliki daya kompetitif dengan adanya inovasi dan kreasi yang dihasilkan oleh para guru penggerak,” pungkasnya. (AY)
