Paraparatv.id | Sorong | Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Sorong Aryanti S. Kondologit mengaku belum menerima daftar nama-nama petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanahan (DLHKP) setempat.
Aryanti menjelaskan Pemerintah Kota Sorong melalui DLHKP telah meneken kontrak kerja sama dengan pihak ketiga perihal tenaga kerja kebersihan.
Namun persoalan timbul akibat data terkait nama-nama pekerja yang dikontrak oleh pihak outsourcing belum sepenuhnya diterima BPKAD Kota Sorong.
“Kami pada prinsipnya mengikuti akseptan administrasi yang cukup jelas dan sesuai dengan apa yang dianggar. Nah itu adalah tugas bapak kepala dinas selaku pengguna anggaran, sehingga kami dari Keuangan sudah berkoordinasi terkait hal ini,” tutur Aryanti kepada wartawan di Kantor Walikota Sorong, Senin (17/4).
“Kemarin, kami sudah minta pak Kadis memberikan daftar nama-nama petugas karena kami belum tahu berapa banyak orang pekerja dan nama-nama itu siapa, supaya kami mengkroscek dan menghitung kembali menyangkut penganggarannya,” sambung Aryanti menjelaskan.
Kepala BPKAD Kota Sorong menambahkan, proses administrasi belum klir seperti berapa jumlah tenaga kerja yang akan dikontrak pihak outsourcing.
“Menyangkut realisasi (pembayaran), kami melihat administrasi dulu, karena dana ini dianggarkan melalui DLHKP, kemarin kami sudah bicarakan bersama, mungkin hari ini saya ketemu DLHKP lagi karena mereka belum sampaikan mama-mama ini punya nama-nama siapa saja kami belum tahu,” katanya.
Di saat yang sama, Pj Wali Kota Sorong George Yarangga menegaskan bahwa hal ini tidak boleh dianggap main-main.
Pasalnya, menurut pandangan orang nomor satu di tubuh pemerintahan Kota Sorong itu hal tersebut sudah menimbulkan indikasi kurang etis terhadap Mama-mama Papua.
“Saya sudah perintahkan untuk yang kerja itu dihitung, jadi mari kitong sama-sama menghargai supaya kerja itu baik. Mama-mama sudah datang bicara seperti begini, kasih kepercayaan untuk kami. Saya tidak mau hal seperti begini terulang, ini sama saja melecehkan mama-mama,” ketus dia. (AY)