Paraparatv.id | Jayapura | Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengumumkan laju inflasi gabungan tiga kota (Jayapura, Merauke, Timika) tahun berjalan (year to date) periode Januari sampai Oktober 2022 mencapai angka sebesar 4,78 persen. Selasa (1/11).
Tingkat inflasi itu dalam catatan BPS Papua tahun ke tahun (year on year) periode yang sama dialami tiga kota gabungan yakni tercatat sebesar 6,76 persen. Sedangkan andil atau sumbangan inflasi untuk bulan Oktober tahun 2022 ini, data BPS Papua menunjukkan angka sebesar 0,03 persen.
“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran,” kata Ahkmad Fauzi, SST selaku koordinator fungsi (KF) statistik distribusi BPS Papua dalam pemaparannya, Selasa (1/11).
Secara umum, indeks kelompok pengeluaran (IKP) mencakup kebutuhan primer seperti sandang, pangan dan papan.
“tingkat inflasi bulanan atau month to month (mtm) Oktober 2022 sebesar 0,03 persen dan tingkat inflasi tahun kalender dari Januari sampai Oktober 2022 sebesar 4,78 persen,” papar Ahkmad.
Lanjut dia, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tahun ke tahun (yoy) pada Oktober 2022 di antaranya bensin, angkutan udara, minyak goreng, cabai rawit, dan bahan bakar rumah tangga.
Perbandingan inflasi dalam tiga tahun terakhir di Papua pada periode bulan yang sama, Ahkmad mengungkap terjadi kenaikan yang cukup pesat.
“Pada Oktober 2022, tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) sebesar 6,76 persen dan tingkat inflasi tahun berjalan (year to date/ytd) sebesar 4,78 persen,” ungkapnya, “tingkat inflasi yoy untuk Obtober 2021 dan Oktober 2020 masing-masing sebesar 0,90 persen dan 1,65 persen,” Akhmad menambahkan.
“Sedangkan tingkat inflasi tahun berjalan periode bulan Oktober tahun 2021 dan 2020 masing-masing sebesar (minus) -0,10 persen dan 0,62 persen,” pungkas pria yang memegang posisi Koordinator Fungsi Statistik Distribusi di BPS Papua.
Dalam rilis BPS Papua pada Selasa, 1 November 2022 terdapat lima topik yang diumumkan meliputi indeks harga konsumsi yang mempengaruhi terjadinya inflasi, nilai tukar petani (NTP), transportasi, pariwisata, dan luas panen dan produksi padi pada gabungan tiga kota di provinsi paling timur Indonesia.(YT)
