Beasiswa LPDP membuka kesempatan bagi putra-putri Papua yang ingin melanjutkan pendidikan pasca sarjana ke perguruan tinggi ternama di dalam dan luar negeri.
Catatan : Kristmas Tawurutubun
SIANG itu, di salah satu ruangan yang berada di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) dengan penuh semangat Maria Jochu dan beberapa rekannya menerangkan program LPDP kepada puluhan muda-mudi Papua.
Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP makin dikenal masyarakat. Program beasiswa pemerintah itu membuka jalan bagi banyak anak muda Indonesia yang potensial untuk kuliah di perguruan tinggi ternama di dalam dan luar negeri tanpa terkendala biaya.
Untuk di Papua yang mengelola beasiswa itu adalah Mata Garuda Papua.
Mata Garuda merupakan ikatan para penerima beasiswa dari LPDP, sebuah lembaga pengelola dana abadi untuk mendanai beasiswa yang berada di bawah pengawasan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Sosialisasi beasiswa yang dibawakan Mata Garuda kali ini sangat spesial karena LPDP memberikan formasi khusus bagi pencari beasiswa Orang Asli Papua (OAP) sesuai dengan minat dan bidang keilmuan.
Ketua Mata Garuda Papua, Maria Jochu mengatakan dirinya dan alumni penerima beasiswa LPDP Papua ingin berkontribusi kepada masyarakat dengan melakukan sosialisasi beasiswa.
“Selain melakukan program sosialisasi beasiswa, teman-teman peserta yang belum tahu menulis esai, bertanya mengenai TOEFL atau IELTS ada alumni kami dapat membantu,” tegasnya.
Dalam melakukan sosialisasi beasiswa, Mata Garuda Papua bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Bio Sains (STBS) Swadiri Papua dan perusahaan Nutrifood.
Para pencari beasiswa nantinya dapat berkonsultasi dengan STBS Swadiri terkait Letter of Acceptence (LoA) atau surat pernyataan dari kampus yang dituju sebagai salah satu proses untuk menempuh pendidikan tinggi.
“Selanjutnya LoA akan dibantu oleh Swadiri Papua, jadi Swadiri mereka juga melakukan pengabdian. Saat ini kami jalan mandiri, tidak ada sponsor atau biaya dari pihak manapun,” ujarnya.
Dirinya berharap kedepan makin banyak anak Papua yang melamar beasiswa.
“Beasiswa ini sebenarnya sangat baik sekali di Papua dan tahun ini mulai dibuka khusus beasiswa Putra Putri Papua, jadi mama atau bapaknya orang Papua boleh ikut dalam formasi tersebut,” ungkapnya.
Tahun ini untuk formasi Putra Putri Papua, syarat dan ketentuan yang diberikan oleh LPDP lebih dipermudah.
“Syarat dan ketentuan pun sangat mudah, tidak perlu TOEFL atau IELTS dan standar IPK, selama dia bisa membuktikan ijasahnya dia boleh melanjutkan program S2 maupun S3,” ujarnya.
Selanjutnya program sosialisasi beasiswa akan rutin dilaksanakan. Beberapa agenda sudah disiapkan dengan mengunjungi beberapa Universitas di Kota Jayapura.
-Kesempatan kuliah dan dukungan Pemda-
Disampaikan Maria, kesempatan melanjutkan kuliah di luar maupun di dalam negeri saat ini lebih gampang dengan kemudahan yang diberikan LPDP.
Tinggal bagaimana para pelamar beasiswa tekun dan serius agar mempersiapkan semua yang dibutuhkan dengan baik.
“Tidak ada yang tidak mungkin dan kami buktikan itu, jadi teman-teman di Papua jangan merasa beasiswa sesuatu yang sulit,” ujarnya.
Dijelaskan, sebagai anak Papua penerima beasiswa dirinya mengaku dibantu oleh Provinsi Papua melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) untuk meraih beasiswa LPDP.
“Saya contoh dari BPSDM yang saat itu sangat peduli. Saya dibantu untuk menggapai beasiswa LPDP karena latarbelakang saya sebagai ASN,” ujarnya.
Meski begitu, kata Maria alangkah baiknya jika pemerintah daerah lebih membuka diri dengan LPDP.
“Jika pemerintah daerah kasi perhatian penuh saya kira peluang itu pasti ada,” jelasnya.
Dirinya berharap bukan hanya Mata Garuda Papua tetapi juga lembaga lain dapat berkolaborasi bersama pemerintah daerah untuk mempersiapkan para pelamar beasiswa kedepannya. (***/AI).