Paraparatv.id |Sentani| Pemerintah Provinsi Papua berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura untuk mengembangkan sektor perikanan yang ada di daerah tersebut.
Hal ini dilakukan karena Kabupaten Jayapura memiliki potensi yang cukup baik dalam pengembagan di sektor perikanan.
Hal ini diwujudkan Dinas Perikanan daerah setempat dengan dilakukannya pembinaan bagi kelompok pebudidaya ikan keramba yang ada di Kampung Yaugapsa, Distrik Demta.
Setelah pembinaan yang dilakukan dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, pada hari Jumat (29/07) panen perdana dilakukan.
Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro yang ikut dalam panen perdana ikan nila tersebut menyampaikan bahwa ini adalah hal yang sangat luar biasa.
“Hari ini nelayan di kampung Yaugapsa dan Moris kecil itu luar biasa hasil tangkapannya sebagian mereka juga budidayakan menjadi hasil yang jadi lebih besar ya jadi tonase kg jadi meningkat dan juga kita punya keramba yang di Yaugapsa itu sesuatu inovasi yang luar biasa yang luar biasa Seperti apa tadi kita sama-sama lihat ada ikan nila dan ikan nila itu biasa hidup di air tawar, tapi hari ini kita lihat bahwa ikan nila hidup di air laut dan itu budidaya bisa berjalan dengan baik dan saya yakin kita mencari bibitnya lebih mudah pakan ini juga lebih mudah karena semua ada di sini tinggal masyarakat dengan mulai bisa berubah untuk hiasan untuk berbudidaya yang lebih baik lagi,” ujar Giri.
Wakil Bupati berharap, ke depannya tidak hanya tergantung pada bibit dan pakan subsidi pemerintah tetapi mampu mengadakan pembibitan dan pakan sendiri, sehingga betul-betul mewujudkan kemandirian.
“Saya optimis Jika mereka bisa paham ini dan kemudahannya itu ada, pakannya juga memang bisa diadakan di laut dengan modal petromaks dan bagan yaitu ikan keil juga akan datang dan bisa kumpulkan dan diolah sendiri untuk pakan semua sudah ada di sini tinggal nelayan nya mau atau tidak kalau mau bergerak, saya optimis lewat 1 tahun sudah pasti nasib nelayan itu berubah dengan sendirinya,” ujarnya.
Sementara itu, Penyuluh Lapangan, Gustaf Baransano menjelaskan, persoalan utama yang ada di keramba jaring apung yakni pada pakan ikan “tadinya masalah soal bibit namun bibit ini sudah bisa diatasi, sehingga kendala sekarang cuma pakan saja, untuk kedepan saya berharap ada bantuan dari kementerian pusat dan pengadaan alat untuk pakan ikan,” ujarnya.
Hal sama juga diungkapkan salah satu kelompok nelayan di kampung Yaugapsa,pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih dan mengungkapkan kendala awal yang di temui pada saat budidaya keramba ikan jaring apung yakni mendapatkan bibit.
“jadi awalnya kita dapat bantuan keramba awalnya kita mancing manual, tetapi kita di sini tergantung cuaca, Kalau bulan terang kita susah dapat bibit kalau bulan gelap, kita dapat bibit bisa dapat 5 ekor saja kadang 10 ekor, sehingga dengan masukan dari teman nelayan lain dari mandala untuk kita buat jaring bagan untuk mudah dapat bibit ikan dan setelah di coba kita bisa dapat 200 ekor dalam semalam ini yang membuat kami semngat cuma permasalahannya sekarang masalah pakan,” tandasnya.
Panen perdana ikan nila salin merupakan hasil dari program bantuan kolaborasi Dinas Perikanan propinsi Papua dan Dinas Perikanan Kabupaten Jayapura, kepada kelompok nelayan di kampung Yaugapsa, Ambora dan Muris kecil. Sebanyak Kurang lebih 87 kg nila salin dan 65 kg ikan kakap berhasil di panen pada panen perdana itu 65 kg. (FB)
Pembudidaya Ikan Dituntut untuk Mandiri

