Paraparatv.id|Sentani| Anggota Komisi II DPR RI Komarudin Watubun angkat bicara soal video Romanus Mbaraka yang beredar dua pekan terakhir. Video ini Viral setelah menyebut dalam pidatonya menghabiskan biaya besar untuk meloloskan pasal pembentukan provinsi Papua Selatan.
Dalam video yang tengah Viral tersebut, nama politisi PDI Perjuangan Komarudin Watubun dan Yan Mandenas turut disebut, bahwa pada tahun 2020 bertemu dengan Yan Mandenas dan Komarudin Watubun untuk membahas revisi UU Nomor 21. Terhadap tuduhan tersebut Komarudin Watubun menyatakan Romanus Mbraka telah berbohong.
Menurut Bung Komar, sapaanya bahwa yang benar adalah revisi UU Nomor 21 atas usul inisiatif pemerintah untuk tiga pasal, yakni peasal 1 tentang ketentuan umum, pasal 2 tentang sumber-sumber penerimaan provinsi dan kabupaten dan pasal 76 tentang pemekaran.
“Semua pasal-pasal ini adalah pasal yang diusulkan lewat pemerintah untuk dibahas di DPR. Dengan demikian bahawa apa yang disampaikan saudara Romanus adalah bohon.” Tegas Komarudin.
Hal lain adalah pansus DPR dibentuk pada 10 Februari tahun 2021. Pimpinan pansus terpilih tanggal 30 Maret 2021sebagai ketua adalah Komarudin Watubun dan Yan Mandenas sebagai salah satu wakil ketua.
“Kami pertemuan resmi dengan tim dari Papua Selatan tanggal 8 Juli 2021yang dipimpin oleh sauara Thomas Safanpo. Dari data yang saya uraikan dari atas secara jelas bahwa saudara Romanus telah melakukan pembohongan publik dalam menjelaskan hal ini kepada rakyat Papua Selatan. Pesan saya kepada ade Romanus kalau anda menjadi pemimpin, boleh bersalah tetapi jangan berbohong. Ini kebohongan yang nyata dalam bahasa hukum secara sah dan nyata kau berbohong kepada publik.”ungkap Komar.
Lanjut Komar jika Romanus Mbaraka ingin menjadi gubernur tidak perlu mengorbankan orang lain.” Pake cara-cara terhormat. Kalau kau kerja dengan benar, saya yakin rakyat Papua Selatan pasti pilih kau, tetapi kau sudah belajar dengan cara-cara tidak benar itu sama dengan merusak masa depanmu sendiri.” Ungkapnya.
Komar mengaku perjuangan pembentukan Papua Selatan adalah perjuangan tim dari 20 tahun lalu yang dipimpin oleh saudara Jhon Gluba Gebze, mantan bupati yang dilanjutkan oleh kepala-kepala daerah empat kabupaten,” Jadi jangan karena sudah ada provinsi lalu kau mencampakan teman-teman lain karena kepentingan politikmu mau jadi gubernur Papua Selatan pertama. Rangkul teman-teman untuk membangun bersama, jangan kau muncul sebagai pahlawan disiang mbolong.”tutup Komar.
Sebelumnya Ketua Tim Pembentukan Papua Selatan Thomas Eppe Safanpo menyatakan bahwa tidak pernah ada indikasi permainan-permainan di balik meja ataupun di belakang layar.
“Tidak pernah ada. Pansus Revisi itu melakukan prosesnya secara terbuka, transparan dan formal. Tidak pernah ada pertemuan rahasia dengan pihak tertentu dan sebagainya pertemuannya terbuka, baik di Jayapura di Hotel Swissbel dan Aston kemudian pertmuan juga dilakukan di Manokwari untuk penyerapan aspirasi dengan masyarakat di Papua Barat karena wakti itu kita masih dua provinsi semua resmi”
“Jadi saya sungguh tidak yakin dengan beredarnya video itu, saya menduga ini ada motif-motif tertentu. Dia mungkin ingin ketika pemekaran ini terjadi, dia ingin menyatakan bahwa dialah orang yang paling berjasa di balik pemekaran ini. Lalu mengangkat dirinya dalam istilah sosiologi dan psikologi kita sebut sebagai social claimbing”
“Yang artinya dia ingin panjat sosial agar dirinya terlihat lebih tinggi, lebih menonjol dan lebih berjasa daripada yang lain. Padahal fakta sesungguhnya tidak begitu. Itu saja komentar dan tanggapan saya” tukasnya. (Ai)
Bung Komar: Romanus Hanya Melakukan Pembohongan Publik

