Paraparatv.id|Jayapura| Belum lama ini Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Spei Yan Bidana menyindir salah satu kepala daerah di wilayah adat Tabi. Dia mengungkapkan bahwa suatu pemerintahan tidak bisa di jalankan dengan konsep adat ataupun kultural.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw ketika dimintai keterangan terkait hal tersebut menanggapinya dengan dingin.
Mathius mengungkapkan bahwa pembangunan di Tanah Papua kedepan sudah dicanangkan berdasarkan wilayah adat. Baik oleh Pemerintah Pusat ataupun provinsi itu sendiri.
Kata Mathius hal ini sudah dijalankan dengan adanya lembaga kultural seperti Majelis Rakyat Papua (MRP), keterwakilan unsur adat di lembaga DPR tingkat provinsi.
“Semua mewakili wilayah adat, jadi apa yang sudah jalan ini sudah bagus dan tidak ada masalah” ungkapnya.
Mathius menambahkan soal Pegubin ingin bergabun ke Papua sebagai provinsi induk sebenarnya sangat terlambat jika disampaikan saat ini.
“Persoalan inikan kita sudah kerjakan 3-4 tahun lalu, kita juga sudah berkali-kali datang ke Komisi II (DPR-RI) dan Depdagri selama kurun waktu itu dan selama itu juga tidak ada yang mau bicarakan hal seperti itu, sekarang hanya tinggal penetapan saja atau sudah masuk injury time baru ada yang muncul, inikan terlambat sekali” tambah Mathius.
Bupati Jayapura yang menjabat dua periode ini meminta sekiranya tidak lagi mengganggu tahapan yang sedang dijalankan oleh Komisi II DPR-RI.
“Jangan ganggu dulu, karena nanti akan muncul masalah-masalah baru jadi biarkan ini jalan dulu” pungkasnya.
Disinggung soal harus merubah Undang-Undang Dasar apabila ingin menjalankan suatu pemerintahan dengan konsep adat, Mathius kembali menanggapinya dengan dingin. “Coba tanya dia lagi, Otsus itu juga Undang-undang” singkatnya. (AI)
