Paraparatv.id | Jayapura | Penjual Aksesoris Papua di Kota Jayapura mengeluhkan sepinya penjualan aksesoris Papua akibat Pandemi Covid 19 dan minimnya kegiatan atau event di Kota Jayapura.
Salah seorang Penjual Aksesoris Papua yang juga pengrajin aksesoris khas Papua yang terletak di Jalan Geriliyawan Abepura, Shmini Galeri sejak awal tahun 2022 ini omset yang diperolehnya menurun drastis.
” Omset kami menurun drastis sejak awal tahun 2022 ini, kemarin ada PON dan Peparnas masih lumayan ada pemasukan buat kami, tapi sekarang kegiatan atau event di Kota Jayapura menurun otomatis pemasukan kami juga menurun” Ungkap Lusy, Pengelola Shmini Galeri saat ditemui Paraparatv Selasa (19/04).
Sebelum Covid pendapatan Shimini Galeri bisa mencapai Rp.8 hingga Rp.10 juta per bulannya. Namun kini semenjak minimnya event atau kegiatan omset nya Rp
500 ribu – Rp.1 juta per bulan.
” Biasanya kami bisa dapat 8 hingga 10 juta rupiah tapi kini dapat 50 ribu sampai 100 ribu per hari saja sudah mengucap syukur, ” Ucapnya lagi.
Dirinya juga meminta agar Pemerintah dapat memperhatikan Pelaku Usaha kecil seperti dirinya dan pedagang serta pengrajin aksesoris khas Papua.
” Kami mau maju ditanah kami sendiri, kalau orang luar saja bisa maju maka kami pun harus bisa, kalau di tanya rugi,sebenernya kami rugi karena tempat ini saja kami sewa tanahnya per bulan Rp.1,5 juta itu hanya tanah saja,bangunannya ini kami buat sendiri. Kami paksakan untuk bisa maju jadi kami mohon pemerintah juga bisa melihat pedagang kecil seperti kami” Cetusnya.
Shmini Galeri menjual beraneka ragam aksesoris Papua mulai dari gantungan kunci, noken, mahkota cenderasih imitasi, Kalung dan aneka aksesoris lainnya. Harga yang ditawarkan juga beragam mulai dari Rp.10 ribu hingga Rp.3,8 juta. (GR)