Example floating
Example floating
KABAR SENTANISosial Budaya

Mathius Awoitauw Hadiri Mubes I Kerukunan Keluarga MAMTA Tabi di Papua Barat

96
×

Mathius Awoitauw Hadiri Mubes I Kerukunan Keluarga MAMTA Tabi di Papua Barat

Sebarkan artikel ini
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw saat berikan sambutan pada mubes kerukunan keluarga Mamta Tabi Papua Barat
Example 468x60

Paraparatv.id | Sentani | Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., menghadiri acara Musyawarah Besar (Mubes) I Kerukunan Keluarga Mamta – Tabi Provinsi Papua Barat, di Aula Universitas Papua (UNIPA), Kota Manokwari, Papua Barat, Kamis 28 April 2022.

Acara Mubes ini dibuka secara langsung oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Papua Barat Melkianus Werinussa, S.E., M.H. Ditandai dengan pemukulan Tifa.

Gubernur Papua Barat dalam sambutannya mengucapkan selamat atas terselenggaranya Mubes I Kerukunan Keluarga Mamta – Tabi ini.

Lanjutnya, masyarakat Mamta – Tabi selama hidup bersama di Papua Barat, sangat banyak memberikan kontribusi dalam berbagai aspek pembangunan.

“Juga secara histori masyarakat Mamta – Tabi sangat mendukung upaya-upaya awal pembentukan Provinsi Papua Barat. Serta, ikut menjaga ketertiban dan kedamaian di Papua Barat,” ucapnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat atas keharmonisan hadirnya masyarakat Mamta – Tabi di Provinsi Papua Barat.

“Jadi tujuan dari Mubes ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Karena kami masyarakat Mamta – Tabi masih ada dan terus hidup hingga hari ini. Maka itu, marilah kita bersatu teguh sebagai masyarakat yang mewarisi hak, budaya dan tanah adat kita Mamta – Tabi untuk kompak kita bangun bersama. Supaya kita bisa jadi tuan di negeri sendiri,” ucap Mathius Awoitauw yang juga Ketua Forum Kepala Daerah se- Wilayah Adat Tabi ini dalam sambutannya.

“Untuk itu, kami ajak agar masyarakat adat tetap mempertahankan wilayah adatnya. Maka pemetaan hak masyarakat adat atas tanah, hutan, laut dan lain sebagainya di wilayahnya itu penting. Harus di petakan secara komunal dengan pengesahan atau hukum positif di negara ini bahkan di dunia,” tutup pria yang juga Penggagas Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA) di Kabupaten Jayapura ini. (Irf/JT)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!