Paraparatv.id | Jayapura | Hasil survei Dinas Kesehatan Kota Jayapura sejak Desember 2021 mencatat sebanyak 1.114 anak bawah lima tahun (balita) masih mengalami gizi buruk.
Angka tersebut jauh menurun setelah adanya intervensi pemerintah menangani gizi buruk terhadap ibu dan bayi, bila dibandingkan pada tahun 2013 lalu, secara persentase gizi buruk di Kota Jayapura tercatat berada di angka 34,1 persen.
“Tahun 2013, kita angkanya 34,1 persen, sementara pada tahun 2018, tercatat di angka 31,8 persen,” kata Ni Nyoman Sri Antari saat ditemui usai upacara peringatan HUT 112 Kota Jayapura di lapangan Trisila X Lantamal, Hamadi. Senin, (7/3/2022)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari menyebutkan sepanjang tahun 2021 penurunan angka gizi buruk balita cukup signifikan, dari 22,9 persen menjadi 10,08 persen pada Desember 2021.
“Jadi ada sebelas ribu balita kita (di Kota Jayapura), atay 1.114 yang masih stunting. Jadi angka itu yang harus kita perbaiki dengan pemenuhan gizi dan dengan intervensi spesifik dan sensitiv” jelasnya.
Soal Penanganan stunting di Kota Jayapura, Nyoman mengaku stunting ini tersebar di 5 distrik, 25 kelurahan dan 14 kampung. Sebab masih banyak orang tua atau ibu dari anak anak yang paham atas pemberian makanan/nutrisi gizi yang optimal begitu pula cara asuh dan pola pembinaannya.
Berkenaan dengan itu, Dinas Kesehatan Kota Jayapura bekerjasama dengan Unicef dan organisasi perangkat daerah terkait, terus berupaya mengeliminasi stunting serta mengoptimalkan pendampingan terhadap orang tua dan anak dalam pemenuhan gizi, nutrisi, serta pola asuh kepada anak. (AY/JT)